Posted by : Unknown Senin, 10 Juni 2013

Disusun Oleh: 
Rahman Taufik dan Abdul Malik 
 (Mahasiswa Perbandingan Agama UIN Jakarta 2010)

 

I. PENDAHULUAN 
 Peradaban Agama Mesopotamia dan Babilonia yang akan dibahas dalam makalah ini lahir dan berkembang di sekitar sungai Eufrat dan Tigris. Mesopotamia dan Babilonia terkenal dalam sejarah karena hasil-hasil kebudayaannya yang bernilai tinggi, terkenal dengan karakteristik kebudayaan yang bisa dikatakan berbeda dengan hasil kebudayaan masyarakat yang lain. Kebudayaan masyarakat Mesopotamia dan Babilonia ini memang sudah berkembang maju sejak puluhan abad yang lalu. Mereka mampu menciptakan kebudayaan yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi yang menjadi karakteristik peradaban itu sendiri. Makalah ini ditulis karena adanya dorongan untuk mengetahui dan juga mempelajari kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat pada Peradaban Mesopotamia dan Babilonia, khususnya pada masa pemerintahan Nebukadnezar yang lebih dikenal sebagai Baylonia Baru. Peradaban Babilonia Baru pada masa Raja Nebukadnezar merupakan peradaban yang kaya akan hasil-hasil kebudayaan yang menakjubkan. Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perkembangan kebudayaan Babylonia Baru pada masa pemerintahan Nebukadnezar serta menjelaskan hasil-hasil kebudayaan lainnya yang terjadi di masyarakat pada waktu itu.

II. PEMBAHASAN 
A.Sejarah Awal Mula Agama Mesopotamia dan Babylonia

Mesopotamia merupakan suatu peradaban tertua dan terbesar di dunia. Letak dari Mesopotamia sendiri diantara dua sungai yang besar yaitu Tigris dan Eufrat yang mengalir ke teluk parsi.[1]Peradaban Mesopotamia dimulai oleh bangsa Sumeria yang dipimpin oleh rajanya Alulium yang memerintah kota Eridu:sebuah kota yang dikelilingi tembok yang kokoh dan tinggi guna menjaga dari serangan musuh.

Dikarenakan Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera. Kesuburan dan kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa lain yang tinggal di tepi-tepi lembah sungai. Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin memperebutkan air irigasi dan tanah yang baik. Peradaban Sumeria bermula sejak pertengahan millennium ke-4 SM dan mencapai puncaknya sampai pada tahun 2000 SM.

Bahasa yang digunakan bangsa Sumeria adalah bahasanya sendiri,tetapi ketika Orang Sumeria menulis diteliti oleh para ahli ada campuran kata-kata dari bahasa lain. Kata-kata itu berasal dari bahasa Semit yang membuktikan bahwa orang-orang Sumeria tidak menjadi satu-satunya penhuni di dataran selatan. Kata-kata bahasa Semit itu dimiliki oleh bangsa yang tanah airnya terletak disebelah barat dan sebelah selatan dataran Mesopotamia.[2] Kebudayaan pertama bangsa Sumeria ialah Uruk,sebuah kota kuno bangsa Sumeria. Selain dinasti Uruk terdapat juga dinasti Kish yang mempunyai kerajaan yang kuat dan menguasai kawasan. Kemudian ada Dinasti Ur yang berkembang menjadi kota sentra perdagangan dan pelabuhan. Disamping itu pula ada kota yang menjadi pusat dan sentra aktivitas keagamaan,seperti Nefr(Nippur) yang menjadi kota suci bangsa Sumeria. Peradaban Sumeria dinilai sebagai peradaban tertua diwilayah Mesopotamia yang menjadi induk segala peradaban di muka bumi dan yang berpengaruh serta mempengaruhi dikala itu.Bangsa Sumeria dikenal mempunyai keahlian bercocok tanam dan ternak hewan.Selain itu Bangsa Sumeria mampu menciptakan dan mengembangkan simbol tulisan paku sekitar tahun 3000 SM,mereka juga mahir mengembangkan seni ukiran kayu. Tulisan paku yang dimiliki bangsa Sumeria diteliti oleh para ilmuwan dan hasilnya tulisan ini ternyata lebih rumit daripada tulisan-tulisan yang sejenis yang dimiliki bangsa lain. Diketahui Tulisan paku ini juga berhasil mencatat untuk memberitahukan perihal peristiwa banjir bandang yang Allah berikan sebagai pelajaran bagi umat manusia akibat kekufuran kaum Nabi Nuh yang berada diwalayah Mesopotamia(Sumeria,Akkadia,Assyria,dan Babylon) sebagai peristiwa tragis dan dahsyat yang terjadi dikala itu. Mesopotamia merupakan saksi pertama terciptanya teknik menulis dalam sejarah purba. Di salah satu kuil Warka yang bertingkat empat ditemukan lebih dari seribu lempengan tanah liat yang dibakar. Pada permukaanya terdapat tulisan yang dipercaya sebagai model tulisan paling kuno didunia. Setelah tahun 2000 SM,Peradaban Sumeria mulai runtuh dan bercampur baur dengan peradaban yang datang kemudian seperti Akkadia,Assyria dan Babylonia.

I. Bangsa Akkadia 
Bangsa Akkadia merupakan bangsa Semit yang bermigrasi dari jazirah Arab ke wilayah Irak tengah(Akkad) pada millennium ke-3 SM. Masa keemasan Dinasti Sumeria berakhir dengan penyatuan wilayah kerajaan- kerajaan tersebut dalam satu kesatuan dibawah kekuasaan raja Kish yang dikenal dengan masa Lugalzagezi. Selain menyatukan seluruh wilayah Mesopotamia,Raja Kish jua menginvasi wilayah-wilayah diluar Sumeria yang menjadikannnya menjadi sebuah imperium. Seperempat abad setelah itu,Raja Sargon muncul sebagai raja akkadia pertama yang mendirikan kota bernama Akkad yang dijadikan ibu kota kerajaan. Pada akhirnya Sargon berseteru dan mengalahkan kekuasaan Raja Kish sehingga dapat menguasai kekuasaan Raja Kish dan menguasai seluruh wilayah Mesopotamia. Sejak masa itu selama dua abad lamanya(2230-2159 SM),didirikan Imperium Akkadia dan Sargon menjadi raja Selam 56 tahun.[3] Peradaban Akkadia dibangun diatas fondasi peradaban Sumeria. Kedua bangsa tersebut saling sama-sama saling mempengaruhi satu sama lain,hingga melebur serta menjadi sebuah bangsa yang baru yaitu bangsa Sumer-Akkad. Orang-orang Akkadia mengadopsi model Aksara paku bangsa Sumeria yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi.[4]

II. Bangsa Assyria 
Bangsa Assyria ialah bangsa Semit yang hijrah dari semenanjung Arab pada millennium ke-3 SM dan menetap di sebuah tempat yang dikenal dengan benteng sharqat atau asyur di wilayah timur laut Mesopotamia. Mereka muncul danmendirikan Negara mereka sendiri. Pada masa Akkadia,wilayah mereka mencakup sektor politik dan kebudayaan Akkadia. Pada bagian keenam kerajaan Assyria,ditemukan beberapa fondasi kuil Dewi Ishtar yang berkaitan dengan masa pemerintahan Raja Naram-Sin. Wilayah Assyria kemudian dikelola oleh penguasa Akkadia. Diketahui bangsa Assyria muncul bukan sebagai kekuatan politik yang ditakuti oleh semua pihak,kecuali pada millennium ke-2 SM ketika mereka melawan bangsa Mtanni,Hittites,Alcahien dan mendapatkan kemenagan. Yang mendirikan Negara Assyria ialah Shalmaneser 1 pada tahun(1206-1280 SM). Putranya,Tukulti-Ninurta 1,termasuk salah satu raja Assyria yang paling terkemuka.terutama ketika dia memerangi Babylon dan berhasil menjadikannya sebagai wilayah kedua Assyria.

III. Bangsa Babylonia 
Babylonia berasal dari bangsa Amori yang serumpun dengan ras Semit yang bermigrasi dari jazirah Arab pada millennium ke-3 SM.kemudian mereka menetap di wilayah yang disebut Mari,ditepi Sungai Eufrat,setelah terlebih dahulu menguasai wilayah disekitarnya. Sebelumnya,Mari dikuasai oleh kerajaan Sumeria dan Akkadia. Tak heranjika ada kesamaan peradaban seperti penggunaan bahasa dan tulisan paku. Ketika melemahnya kekuasaan Akkadia,bangsa Amori mulai melakukan penetrasi ke lembah Mesopotamia dengan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Orang-orang Amori mendirikan sebuah kota dinamakan Babylon sekaligus menjadikannnya ibu kota pemerintahan yang saat itu dipimpin oleh Samuabi pada tahun 1830 SM. Samuabi dinyatakan sebagai pendiri Babylonia pertama atau tercatat sebagai Dinasti Amori. Kehidupan dan peradaban bangsa Amori dianggap berbeda dengan peradaban bangsa Mesopotamia dikarenakan bisa menciptakan sebuah civil-peradaban baru. Keadaan ini membuatnya mencapai puncaknya pada masa Raja Amori yang terkenal ialah Hammurabi(1728-1686 SM). Hammurabi memainkan peranan penting dengan berhasil menyatukan seluruh kawasan Mesopotamia,baik dengan cara politis-diplomatis maupun dengan cara ekspansif-militer.[5] Hammurabi adalah Babilonia, di mana peradaban Sumeria telah benar-benar diserap oleh Semit dan sekarang berkembang di bawah dominasi politik mereka, menyelesaikan bagian yang paling penting dari survei ini dari latar belakang holistical ke Mesopotamia sosial dan kehidupan budaya.[6]

Selanjutnya Babylonia mengalami periode akhir yang diteruskan oleh bangsa Kaldan,Bangsa Kaldan bermigrasi dari jazirah Arab pada pertengahan millennium ke-2 SM dan menetap dbagian utara dataran Sinear yang dikuasai oleh bangsa Assyria. Pertambahan populasi yang mentyebabkan mereka bisa untuk memberontak bangsa Assyria. Gubernur Babylon,Nabopolassar memanfaatkan kelengahan bangsa Assyria pasca kematian raja mereka Raja mereka yaitu Ashubanipal sehingga dia berhasil merebut Babylon pada tahun 622 SM. Setelah mengusir bangsa Assyria dari Sinear dan mengambil alih Mesopotamia selatan,Nabopolassar lantas beraliansi dengan bangsa Media (Iran) hingga keduanya berhasil memblokade bangsa Assyria dari utara dan selatan.Mereka mampu menjatuhkan kerajaan Asyria.

Nabopolassar mendirikan Negara baru dengan membangun kembali kota Babylon dan menjadikannya sebagai ibu kota pemerintahan. Raja Nabopolassar kemudian mengambil alih beberapa wilayah yang tunduk pada kerajaan Assyria,seperti Syria dan Palestina serta mampu menarik kedua Negara tersebut ke dalam kerajaannya. Sementara ketika sang anak dan putra mahkota,Nebukadnezar menyerang pasukan Mesir dalam pertempuran Karkemish,datang berita bahwa ayahandanya,Nabolosaar meninggal.Akhrinya,Nebukadnezar segera kembali ke Babylon untuk naik tahta pada tahun 605 SM.[7] Pada masa pemerintahan Nebukadnezar diangga periode paling gemilang dalam sejarah Irak Kuno. Salah satu sebabnya berhasil menundukkan Yerusalem yang menjadi tempat bernaungnya kerajaan yehuda memberontak,menghancurkan Haikal,serta menahan 40.00 ribu Yahudi ke Babylon dan ini merupakan tawanan Babylonia kedua,ada dua “nabi’ mereka;Yehezkiel dan Daniel. Setelah Nebukadnezar wafat tahun 562 SM,kekuasaan dilimpahkan kepada putranya,Amel Marduk. Malangnya,sang putra adalah seorang yang lemah dalam memimpin.

Penyebabnya dia memberikan kebebasan yang luas kepada bangsa Yahudi dalam beribadah. Sehingga orang-orang Yahudi memberontak dan menyingkirkannya. Perkembangan Agama Mesopotamia dan Babylonia Bangsa Sumeria Dalam perkembangannya bangsa Sumeria memberikan warisan berharga kepada umat manusia berupa inovasi yang dirancang melalui sejarah mereka. Mereka membuat simbol tulisan paku dengan cara menekan alat yang sisinya runcing atau tajam pada lempengan tanah liat basah.kemudian,lempengan tersebuta dijemur dibawah terik panas matahari hingga kering. Dari bukti-bukti yang ada,ditemukan ratusan ribu lempengan tanah liat yang menjelaskan berbagai informasi tentang politik,sastra,ekonomi,hukum hingga keyakinan mereka. Dihalaman khusus tentang tulisan paku Sumeria,membuktikan bahwa lempengan-lempengan tersebut menunjukkan bahwa bangsa Sumeria telah banyak mengenal ilmu matematika,ilmu falak,ilmu kedokteran,dan ilmu-ilmu lainnya. Perekembangan berikutnya datang dari pemantauan terhadap plane dan bintang didasarkan pada keyakinan bahwa nasib manusia berkaitan dengan planet dan bintang tersebut.

Pentingnya pengetahuan mengenai perbintanga,membuat bangsa Sumeria melakukan pemantauan secara akurat dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang semesta dan segala hal yang berkaitan tentangnya. Dari proses itulah muncullah pembahasan mengenai Astrologi yang kelak membuat manusia lebih tersesat lagi dari jalan yang lurus dalam peradaban lain. Perkembangan tulisan paku dalam berbagai bidang yang mulanya ditandai dengan gambar-gambar,kemudian berkembang menjadi simbolik dan akhirnya berkembang menjadi irama suara yang semua jenisnya dapat diketahui melalui tulisan paku.

2.Bangsa Akkadia 
Perkembangan bangsa Akkadia banyak mengadopsi beberapa unsur dari peradaban Sumeria diantarannya penghitungan kalender tahunan yang berdasarkan bulan,hitungan satuan bilangan bulan,hitungan satuan bilangan hingga 60,timbangan jarak,system pemerintahan,pembukuan,penghitungan,dan pengorganisasian tentara.Orang-orang Akkadia mengadopsi dan mengembangkan tradisi seni pahat dan penggalian terowongan. Bahkan orang –orang Akkadia melampau pencapaian bangsa Sumeria dengan membuat alat-alat dari bahan tembaga dan merakit perang. Kebiasaan tradisi oral(percakapan turun temurun) saja dapat dikembangkan dengan arti pentingnya aksara untuk menulis bahasa mereka sehingga mereka terbiasa dengan kebudayaan tulis menulis. Bangsa Akkadia memiliki keahlian militer yang mampu menguasai wilayah utara,selatan,hingga ke laut tengah dan Iran dari sisi selatan. Jika mereka mengalami kelemahan,mereka akan memerangi penduduk gununung Judiy dan menguasai Negara penduduk tersebut.

3.Bangsa Assyria 
Pada Perkembangannya Bangsa Assyria memiliki kekuatan militer yang tak tertandingi oleh sebagian besar wilayah Timur Tengah Kuno. Bangsa Assyria pandai membuat kendaraan,tank,dan berbagai alat pendobrak. Pada masa pemerintahan Asyurbanipal yang terkemuka,dia berjasa menumpulkan buku-buku kuno dari berbagai ilmu disiplin yang sangat berharga diperpustakaannya di Ninawa. Dia mengirim sejumlah penulis dan ahli naskah ke berbagai ibu kota guna mengumpulkan tulisan pada clay tablet”lempengan tanah liat” untuk disalin dan dimasukkan ke dalam perpustakaan. Ribuan diantaranya masih tersimpan dimuseum London.

4. Bangsa Babylonia 
Bangsa Babylonia mengalami perkembangan yang signifikan di era Hammurabi,dia memiliki perhatian yang besar untuk mendirikan kuil-kuil untuktempat penyembahan,membuat undang-undang yang mengatur kehidupan rakyat kerajaannya yang dikenal dengan codex Hammurabi/undang-undang Hammurabi. Para ahli undang-undang Hammurabi telah membuat sebanyak 285 materi undang-undang yang membahas semua aspek kehidupan bangsa Amori-Bbaylonia. Undang-undang tersebut diletakkan diatas tiang batu besar berwarna hitam yang tingginya delapan kaki. Di bagian atas tiang tersebut tertulis nama Hammurabi,beserta gambar beliau yang menerima undang-undang tersebut drai dewa Marduk. Ajaran Agama Mesopotamia dan Babylonia Ajaran Agama Bangsa Sumeria Pada era millennium ke-3 SM bangsa Sumeria menciptakan gagasan-gagasan religisu dan konsep-konsep spiritual yang meninggalkan bekas dan masih terpelihara hingga sekarang,terutama melalui agama Yahudi dan Nasrani.

Gagasan dankonsep tersebut telah mempengaruhi pembentukan kondisi alam bangsa Sumeria sehingga muncullah pandangan syirik melalui visualisasi Dewa Langit yaitu Ani,atau Visualisasi Dewa Air dan Bumi yaitu Enki,atau visualisasi Dewa Sumeria itu sendiri yaitu Enlil[8]. Salah satu kepercayaan agama bangsa Sumeria adalah kehidupan di bumi adalah hakiki,tidak ada kesenangan selain dibumi. Sementara kehidupan kedua mirip dengan kematian sekalipun bukan kematian yang sebenarnya. Kehidupan tersebut adalah tempat kembali setiap manusia,tidak ada perbedaan antara yang baik dan yang jahat siapapun dapat mengelak hal itu,kecuali Dewa. Dewa tertinggi dalam jajaran dewa-dewa Sumeria,baik tentang ritual,legenda,dan ibadah adalah dewa udara,”Enlil”. Dalam literature paling kuno,Enlil dikenal sebagai”Bapak Moyang para Dewa”,”Raja langit dan Bumi”,”serta Raja Seluruh Bumi”.Para raja dan penguasa mengaggap bahwa Enlillah yang memberikan mereka kekuasaan di negerinya. Dialah yang membuat Negara makmur. Berkat Enlil pula,mereka dapat menguasai seantero negeri. Enlil juga yang menunjuk dan memberikan tongkat kekuasaan kepada Raja yang maenurutnya layak. Ajaran Agama Bangsa Akkadia Pada masa Akkadia,para penguasa menunjukkan kekuasaan mereka. Derajat mereka pun kian tinggi.Derajat mereka pun kian tinggi. Sementara itu,pengaruh para pendeta agama menjadi semakin kecil.

Di sisi lain,jangkauan dimensi politik Akkadia semakin luas,jauh lebih luas dari pendahulunya:Sumeria. Raja-raja Sumeria hanya menjadi penguasa kota-kota kecil,sementara penguasa Akkadia menguasai imperium luas.[9] Ahli-ahli sejarah mengisahkan tentang banyak kezhaliman yang terjadi pada masa Akkadia. Hal ini karena mereka terlalu mengagunkan dan menyembah para penguasa. Sang penguasa sendiri pun merasa terlalu melebi-lebihkan kekuasaan mereka untuk mengkuatkan kekuasaan mereka. Bisa dikatakan,para penguasa Irak kuno terkadang menagnggap diri mereka Tuhan,seperti dilakukan Fir’aun di Mesir. Ajaran Agama Bangsa Assyria Rasa keagamaan bangsa Assyria tidak mengakar kuat dalam diri mereka. Karenanya,bangsa Assyria mengadopsi ibadah,ritual,dan dewa-dewa bangsa tetangga,seperti Sumeria,Akkadia,Babylonia,dan Arami.

Namun,diantara semua bangsa tersebut,mereka unggul di bidang pembangunan kuil dan menara-menara yang menjulang tinggi. Selain itu, mereka tetap menyembah dewa mereka Ashur ysng dilambangkan dengan bulatan matahari bersayap. Lambang tersebut awalnya merupakan simbol asli bangsa Mesir,tetapi kemudian diadopsi oleh bangsa Hittles lalu diambil bangsa Assyria. Menurut mereka Dewa Ashur serupa dengan Dewa Marduk dan Dewa Enlil bangsa Sumeria. Dewa Marduk menggantikan posisi kedua dewa tadi sehingga menjadi Dewa utama dan Dewa bangsa negeri tiu. Di mata bangsa Assyria,Marduk adalah Dewa yang iktu bersama-sama raja mereka dalam pertempuran sengit melawan musuh-musuh Negara. Ia memanah para musuh dan membuat mereka luluh lantak sehingga menciptakan kemenangan bagi Assyria. Pada saat itu,menurut orang Babylonia,Dewa Astarte adalah Dewi Cinta,Kesuburan,dan Kindahan.

Sementara Dewa Napo adalah penulis para dewa,sedangkan Dewa Adad adalah Dewa Badai,Guntur,dan Hujan. Ajaran Agama Bangsa Babylonia Bangsa Babylonia atau yang disebut Amori menjalankan kepercayaan agama mereka menyerupai bangsa Sumeria. Mereka menyembah dewa –dewa Sumeria dan menjalankan ritual-ritual keagamaan Sumeria. Masyarakat Amori juga membangun kuil-kuil menyerupai Ziggurat yang sebelumnya banyak didirikan di koat-koat Sumeria. Mereka Juga tidak meninggalkan,Marduk,Dewa Matahari yang dianggap sebagai Dewa terbesar. Dengan mengambil tempat teristimewa diantara seluruh dewa Sumeria,bangsa Amori membangun kuil besar di tengah-tengah kota Babylon untuk sang dewa. Di tengah kuil tersebut,dipancang sebuah tugu raksasa yang memuat undang-undang Hammurabi yang terkenal itu. Kuil tersebut juga dipersembahkan sebagai tempat bagi Dewa Enlil. Praktek Keagamaan Agama Mesopotamia dan Babylonia Praktek Keagamaan Bangsa Sumeria Bangsa Sumeria melakukan ritual penyembahan di Zagoa,yaitu kuil yang dibangun diatas bukit buatan di pusat kota berbentuk menara megah yang terdiri dari beberapa tingkat yang bagian luarnya dikelilingi jalan setapak menanjak dan melingkar hingga sampai ke altar yang berada paling atas.

Sementara di sisi kuil terdapat rumah dewa yang didalamnya hanya diisi patung-patung dewa,rumah-rumah paranormal dan pekerja kuil,serta pusat perdagangan yang memamerkan kemegahan dan kemajuan kuil. Keyakinan beragama bangsa Sumeria masuk ke dalam paganism yang dilakukan melalui praktek-praktek seperti berikut;[10] Ritual yang dimaksudkan untuk memuliakan dan mengagungkan dewa sertamemohn belas kasih. Misalnya,mempersembahkan hadiah berupa gandum,anggur,minyak,binatang ternak dan lainnya. Ada doa-doa dan upacara suci,sebagian besar kebiasaan mereka terbentuk oleh ritual keagamaan tersebut,terutama puji-pujian kepada Dewa Enlil. Ritual negatif yang dimaksudkan untuk menangkal bahaya dan untuk melawan musuh. Misalnya,menulis mantra,jimatmelakukan praktik-prajtik magis dan ilmu sihir yang dilakukan beberapa paranormal yang mengklaim bisa mengusir roh jahat. Ritual yang bersifat penangkal yang bertujuan untuk mengetahui berbagai peristiwa untuk mengetahui berbagai peristiwa masa depansehingga ia dapat mempersiapkannya. Ritual ini dilakukan dengan berbagai cara. Ada dua cara yaitu,melalui anatomi binatang dan memantau pergerajan planet dan bintang. Bangsa Sumeria mempercayai bahwa nasib manusia ditandaidengan tanda khusus pada hati binatang. Pada saat bangsa Sumeria mempersembahkan binatang korbannya kepada dewa di kuil maka peramal mengambil hati binatang tersebut lalu memeriksanya secara cermat,baik komposisi,bentuk struktur,maupun kondisinya guna mendapatkan hasil berupa nasib yang telah gariskan takdir pada seseorang. Praktek Keagamaan Bangsa Akkadia Dalam praktek keagamaan bangsa Akkadia menganut kepercayaan yang sebelumnya dianut bangsa Sumeria. Meski demikian,terdapat pula nama dewa baru seperti Najrusu(Dewa Matahari) dan Ishtar(Dewi Venus). Dalam Relief yang ada, terlihat orang-orang Akkadia melakukan penyembahan kepada Dewa Matahari dalam kuil Spar,ada ritual orang-orang Akkadis ysng tengah menghadap pendeta,pengkultusan matahari dalam tradisi masyarakat Akkadia. Orang-orang Akkadia menyembah api,menganggapnya sebagai sumber utama kehidupan dan kebaikan.

3. Praktek Keagamaan Bangsa Assyria 
Bangsa Assyria memiliki ritual keagamaan yang hanya dilakukan oleh para pendeta yang memiliki ilmu sihir dan ilmu nujum(astrologi). Oleh sebab itu,mereka mendirikan berbagai kuil utnuk para dewa yang bisa menjaga gaya tradisional di Mesopotamia. Mereka tidak percaya kehidupan setelah kematian,perhitungan hari akhir,hukuman,dan pahala.Karenanya,perilaku hidup mereka tidak terpengaruh dengan kepercayaan tersebut. Begitu juga nilai-nilaimoral serta hubungan sosial diantara mereka,tidak berkembang berdasarkan kepercayaan tadi. Mereka mengubur orang yang telah meninggal di bawah rumah atau dibawah lantai rumah,mereka mengikuti bangsa Sumeria.[11]

4. . Praktek Keagamaan Bangsa Babylonia 
Bangsa Babylonia menjalankan ritual-ritual keagamaan serupa dengan Sumeria. Melakukan penyembahan terhadap Dewa Adad,yaitu Dewa Badai,Petir,dan Hujan,banyak tersebar di semua wilayah Asia Kecil,Lembah Mesopotamia,Syria,dan Palestina. Dalam perjanjian Lama,dewa tersebut bernama Ramon,bakan Yahweh sendiri pada mulanya adalah nama untuk dewa Badai dalam tradisi Ibrani awal. Yahweh bersama-sama dengan Adad bersekutu dalam beberapa sifat. Sementara itu Dewi Ishtar tercatat sebagai Dewi bangsa Semit yang paling terkenal. Ishtar banyak disebutkan dalam mitologi. Dia tdiak punya tandingan lainnya sepanjang generasi. Ishtar adalah Dewi Cinta,kecantikan,dan kebaikan,sekaligus sebagai Dewi perang.

Sejatinya,menurut kepercayaan Sumeria,Dewi Ishtar adalah pewaris dari Dewa Inana. Orang-orang Amori juga nebyebut Ishtar sebagai Dewi Venus,bintang yang bersinar terang di kala pagi pagi sebelum matahari terbit. Selain itu ada sebuah festival utama di Babilonia yaitu Buylshu Mishtkaru, festival untuk mengusir roh jahat. Banyak pria Babel yang menghadiri festival ini bahkan sejak usia mereka masih sangat muda. Pada Festival ini, biasanya seorang imam akan menyembelih hewan, yang biasanya seekor sapi, sebagai sebuah persembahan agar para dewa senang. Sebagai gantinya, para dewa mungkin akan memberikan izin kepada orang-orang di festival untuk mendapatkan sebuah jimat untuk masing-masing orang yang dipercaya akan melindungi mereka selama mereka hidup.[12]

III.Kesimpulan 
Agama Mesopotamia dan Babylonia mempunyai ajaran yang rata-rata memiliki kesamaan satu sama lain,kepercayaan teerhadap dewa maupun dewi menjadi landasan mereka untuk beragama,meyakini adanya kekuatan diluar dirinya yang menjaga alam semesta beserta isinya,penyembahan terhadap patung-patung dewa maupun dewi. Ritual atau praktek keagamaan mereka biasa dengan doa-doa,upacara suci,maupun hal-hal yang bersifat magis atau sihir. Ajaran dan praktek keagamaan ini menjadi pedoman untuk kelangsungan kehidupan religious mereka.

IV. Daftar Pustaka 
- Bauer,Wise,Susan,2010,”Sejarah Dunia Kuno”,PT Elex Media Komputindo,Jakarta
- Al-Maghlouth, Abdullah ,bin Sami,2010,”Atlas Agama-Agama”,Almahira,Jakarta Timur
- http://historiaenjoy09.blogspot.com/2012/01/peradaban-mesopotamia.html
- Hawkes,Jacquetta,1973,”The First Great Civilization,”
- http://sukmazaman.blogspot.com/2012/06/perkembangan-kebudayaan-budaya.html

[1] Susan Wise Bauer,Sejarah Dunia Kuno,PT Elex Media Komputindo,Jakarta;2010 hal.2
[2] Sami bin Abdullah al-Maghhlouth,Atlas Agama-agama,Almahira,Jakarta;2010,hal.373
[3] Ibid,hal. 384
[4] http://historiaenjoy09.blogspot.com/2012/01/peradaban-mesopotamia.html
[5] Ibid,hal.388
[6] Jacquetta Hawkes ,The First Great Civilization;1973,hal.81
[7] Ibid,hal.404 
[8] Sami bin Abdullah al-Maghhlouth,Atlas Agama-agama,Almahira,Jakarta;2010,hal.377 
[9] Ibid,hal.386
[10] Ibid,hal.377
[11] Ibid,hal.400
[12] http://sukmazaman.blogspot.com/2012/06/perkembangan-kebudayaan-budaya.html

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Labels

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

- Copyright © Agama Minor -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -