Posted by : Unknown Senin, 03 Juni 2013

Disusun Oleh: 
Rizky Yazid dan Laila Nihayati 
(Mahasiswa Perbandingan Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010)

Pendahuluan 
Berbeda dengan agama-agama besar dunia yang mana memiliki sistemtika keberagamaan yang teratur, lain halnya dengan agama minor yakni seperti halnya dengan agama Aborigin di Australia yang keberagamaannya masih sangan sederhana. Mereka menganut model keberagamaan paganisme, yaitu masih tergolong kepercayaan terhadap animisme. Untuk lebih mengetahui dan mendalami lagi mengenai keberagamaan suku aborigin ini, pemakalah telah menguraikannya dalam makalah yang telah kami susun dalam beberapa sub pembahasannya yang mana dapat lebih memahami pembahasan materi aga suku aborigin ini.

Sejarah dan perkembangan 
Australia adalah benua terkecil yang luasnya mencapai 8 juta km2 dan dianggap sebagai benua terluas ke enam di dunia. Sebuah catatan resmi mengungkapkan bahwa ahli navigasi belanda, wiliem jansz sebenarnya menjadi orang pertama yang mencatat garis pantai australia. Pada abad ke-17 M, belanda memetakan seluruh garis pantai barat dam utara benua tersebut dan menamakannya new holland. Namun, mereka tidak bermukim di sana. Kemudian pada pada tahun 1770 M, letnan james cook, seorang navigator inggris berhasil menentukan garis-garis pantai utamanya. Dia berlayar menyusuri garis pantai timur lalu menamakannya New South Wales dan menyatakan tanah tersebut milik inggris. Letnan Cook mampu menjadikan australia sebagai tempat pembuangan orang-orang terhukum inggris yang mengancam kedigdayaan negara Britania. Australia adalah benua yang memikat dengan keindahan alam dan keragaman iklim geografis yang cocok bagi petualang. Siapa saja yang menjejakan kaki di tanah Australia, tentu akan tercengang dengan suguhan panorama alam yang dimilikinya. Bangsa eropa kemudian membagi australia menjdai tujuh bagian. Mereka memerintah dengan sistem persemakmuran. Demokrasi seakan menjadi mimpi bagi sekelompok petualang dan buronan dari sistem feodal karena banyak orang sangat ingin melarikan diri ke sana. Ditambah sifat sewenang-wenang mereka yang didorong oleh keinginan menjadi warga lokal guna mengenal lebih jauh keindahan alam australia dan jendela pengetahuannya yang asing di mata manusia. Berita tentang keberadaan suku Aborigin sebagai penduduk asli Australia menjadi salah satu peradaban paling menakjubkan di dunia. Para sejarawan mengatakan bahwa suku aborigin menempati hampir semua tempat di penjuru australia. Mereka berasal dari beberapa wilayah di sekitar benua Australia, seperti Tasmania di sebelah timur dan kepulauan Torres. Ada juga yang datang ke Australia melalui Antartika atau kutub selatan yang mereka sebut selat atau strait. Peninggalan suku aborigin menunjukkan bahwa mereka menetap di Australia bersama kelompok yang berbeda-beda sekitar 50 ribu tahun. Mereka mempunyai peradaban yang berkarakteristik. Peradaban yang paling terkenal adalah simbol gambar yang meriwayatkan kisah leluhur dan kepercayaan mereka tentang awal mula adanya alam semesta.[1] Benua Australia terletak di belahan bumi selatan, secara astronomis berada pada posisi 9* LS – 45* LS dan 113* BT – 154* BT. Batas wilayah Australia adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara : Laut Timor, Laut Arafura, Laut Koral.
b. Sebelah selatan : Samudra Hindia.
c. Sebelah barat : Samudra Hindia.
d. Sebelah timur : Samudra Pasifik.

Luas keseluruhan benua Australia adalah 7.862.300 km2 atau sekitar empat kali luas daratan indonesia. Banyak gurun yang luas dan tandus sehingga tidak semua wilayah Australia dapat di huni oleh penduduk setempat.[2] Autralia adalah negara serikat yang terdiri atas tujuh negara bagian. Ketujuh negara bagian itu adalah :
1) Australia barat dengan ibu kota Perth.
2) Victoria dengan ibu kota Melbourne.
3) Tasmania dengan ibukota Hobart.
4) Australia utara dengan ibu kota Darwin.
5) Australia selatan dengan ibu kota Adelaide.
6) Queensland dengan ibukota Brisbane.
7) New South Wales dengan ibu kota Sydney.

Ibu kota Australia adalah Caberra yang terletak di negara bagian New South Wales.[3] Pada tahun 2001 jumlh penduduk australia adalah 19,4 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 0,6% per tahun. Bahasa yang resmi di Australia adalah bahasa Inggris. Australia tergolong negara maju dan makmur. Pada tahun 2001 pendapatan per kapitanya sekitar 23.850 dolar per tahun. Penduduk asli Australia adalah orang Negro Australia, yang terkenal dengan sebutan bangsa aborigin. Mereka memiliki badan sedang, kulit hitam, hidung pesek, rambut kriting, dan biji mata cokelat. Mereka hidup dari berburu dan menangkap ikan. [4] Kata Aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti "penduduk asli/penduduk pribumi", dan mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Sebutan ini diambil dari bahasa latin ab origine, yang berarti "dari awal" dan diperuntukan bagi penduduk yang sejak semula tinggal di suatu daerah atau pulau.[5] Mereka selalu berpindah-pindah dari tempat yang satu ketempat yang lainnya di daerah pedalaman. Peradabannya masih rendah. Mereka memiliki senjata yang terkenal, yakni bumerang. Senjata ini dapat kembali apabila setelah dilemparkan tidak mengenai sasaran. Pemerintah australia berusaha meningkatkan taraf kehidupan mereka dan memberikan kesempatan yang sama dengan orang kulit putih untuk memperoleh pendidikan dan pelayanan. Pada saat ini banyak di antara mereka yang tinggal di perkotaan. Bangsa Australia kulit putih berasal dari Eropa, terutama inggris. Bangsa Australia menganggap dirinya sebagai bangsa asia kulit putih. Oleh karena itu, Australia berusaha menjalin hubungan lebih erat dengan negara-negara di Asia. Jumlah penduduk Australia yang berasal dari Asia makin banyak, Hal ini menyebabkan Australia sebagai negara Multibudaya. Australia termasuk negara persemakmuran Inggris. Bentuk negaranya adalah kerajaan konstitusional dengan kepala negara seorang gubernur jendeal dan kepala pemerintahan seorang perdana menteri. Mata uangnya adalah dolar Australia.[6]

Hasil perekonomian autralia meliputi peternakan, pertanian, pertambangan, perindustrian, perikanan, kehutanan, dan pariwisata. Adapun faktor yang memperngaruhi kehidupan ekonomi penduduk Australia adalah sebagai berikut :
1) Sebagian besar wilayah Australia terdiri atas sabana dan stepa yang digunakan sebagai tempat penggembalaan ternak secara besar-besaran. Peternakan ini mampu meningkatkan pendapatan penduduk.
2) Daerah pertanian yang paling baik di Australia adalah dataran rendah di bagian selatan dan Tasmania. Daerah itu selain mempunyai tanah yang subur juga hujannya sedang. Dengan kondisi itu, pertanian dapat dihasilkan dengan maksimal.
3) Wilayah Australia yang berteluk-teluk memberikan keuntungan bagi usaha penangkapan ikan. Situasi ini memudahkan nelayan menangkap ikan.
4) Australia dikenal sebagai salah satu negara industri utama di dunia. Hasil-hasil industrinya diekspor kenegara lain, termasuk Indonesia, yaitu berupa alat-alat berat, mesin, mobil, kain wol, dan makanan kaleng.

Bentuk kerjasama antara Indonesia dan Australia meliputi kerja sama bilateral dan kerjasama internasional. Kerjasama bilateral, hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia dilaksanakan dalam berbagai bentuk :
1) Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Australia.
2) Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Australia berkembang pesat.

Barang-barang ekspor Indonesia ke Australia, antara lain: gula, kopi, sagu, rempah-rempah, pisang, dan minyak bumi. Barang-barang impor Indonesia dari Australia antara lain: mobil, wol, gandum, mentega, susu, keju, buah-buahan dalam kaleng, dan besi baja lempengan. Adapun kerja sama internasional yang diikuti Indonesia dan Australia adalah sebagai berikut:
1) Indonesia dan Australia ikut menjadi anggota pasukan perdamaian PBB untuk menengahi perang Irak-Iran.
2) Indonesia dan Australia mengikuti pertandingan olahraga internasional, misalnya olimpiade dan piala Thomas.
3) Indonesia mendapat pinjaman modal dari Australia melalui CGI.
4) Indonesia mengadakan pertukaran misi kesenian dan kebudayaan dengan Australia.
5) Dalam bidang pendidikan, Indonesia mengadakan pertukaran pelajar dan mahasiswa dengan Australia.
6) Pada saat perang kemerdekaan, Indonesia diwakili oleh Australia dalam komisi tiga negara (KTN) untuk menyeesaikan sengketa Indonesia dengan Belanda tentang Agresi Militer Belanda 2.[7]

Ajaran dan praktek keagamaan 
Ketika Australia ditemukan, bangsa Eropa memperikirakan jumlah suku Aborigin sekitar 35 ribu jiwa yang terbagi menjadi 126 suku. Suku tersebut berada di perbukitan dan bebatuan yang terbagi menjadi sekitar lima etnis. Penduduk asli Australia menganut agama pagan. Salah satu kepercayaan mereka adalah keyakinan bahwa keturunan mereka terlahir dari makhluk yang datang dari alam lain. Mereka juga mempercayai bahwa keberadaan sesuatu yang hidup ini berasal dari mimpi makhluk dunia lain tersebut. Kemudian ia mewujudkannya ke dunia dan terjadilah bentuk yang kita lihat sekarang ini, seperti manusia dan hewan. Bangsa Eropa mulai berbuat semena-mena terhadap suku Aborigin, penduduk asli benua Australia. Bahkan, mereka melakukan kampanye pembunuhan secara teratur dan memaksa mereka untuk tinggal di perkemahan terpencil di perbukitan, di tengah-tengah sahara Australia. Pada akhirnya modernitas yang dipaksakan pun menjamah kehidupan mereka. Generasi baru mulai memeluk nashrani dan sebagian lagi menjadi muslim. Pada masa berikutnya, pemerintah Australia mulai memajukan kehidupan suku Aborigin dengan menyuplai beberapa program pendidikan dengan berbagai macam bahasa. Ada juga upaya misi misionaris nasrani dalam kepercayaan mereka. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya beberapa gereja di pemukiman-pemukiman penduduk asli Australia tersebut.[8] Suatu pembelajaran mengenai agama dari Australia Aborigin dapat di golongkan dalam beberapa aspek :
1) Perpaduan suku kuno.
2) Asal-usul alam semesta berhubungan dengan zaman kuno.
3) Patung yang melambangkan suatu suku.
4) Pengenalan sakramen.
5) Upacara.
6) Kehidupan dan kematian
7) Bagian dan pernikahan.
8) Gagasan akhir.

Ajaran dan praktek keagamaan 
Pelajaran mengenai keberagamaan dari orag-orang aborigin di Australia digolongkan menjadi beberapa aspek :
1) Percampuran suku kuno.
2) Asal-usul alam semesta yang berhubungan dengan zaman kuno.
3) Keagamaan yang bersifat totemisme
4) Kehidupan dan kematian
5) Pembagian dan perkawinan
6) Fikiran akhir

Perpaduan suku kuno 
Nenek moyang terdahulu dari suku aborigin di Australia telah menetap di negeri ini sekitar 25.000 SM. Mereka datang dari selatan-timur Asia. Akan tetapi dari beberapa keterangan kewilayahan, yang mana melihat dari populasinya, tidak ada yang mengetahui kepastiannya. Sebelum orang-orang eropa berdatangan di Australia pada tahun 1788, benua ini telah didiami dan hanya didiami oleh orang-orang aborigin saja. Daerah pesisir pantai dan daerah pengairan sungai yang subur telah dipadati jumlah yang besar oleh populasi. Sementara itu tiap-tiap daerah yang gersanghanya sedikit saja yang didiami atau tidak ada yang mendiami sama sekali. Seluruh benua ini terdapat 500 suku atau beberapa bagian suku, dengan namanya masing-masing. Seluruh orang-orang aborigin, yang di pesisir pantai dan di daratan, menjadi bagian dari suku pengembara atau semi pengembara, pengembara tersebut melintasi tanah penduduk asli, mereka memburu dan mengumpulkan makanan.Mereka sadar bahwa mereka membutuhkan sesuatu berupa agama untuk kelangsungan hidup mereka, belakangan ini menjadi fakta yang menyedihkan terhadap agama mereka yakni tidak memiliki agama atau pemimpin spiritual atau beberapa kitab injil yang telah biasa dipahami.

Asal-mula alam semesta berhubungan dengan zaman kuno. 
Suatu suku kuno dari orang-orang aborigin mempercayai bahwa asal dari alam semesta terdapat dalam suatu konsep dari ‘’mimpi yang kekal’’, selama ini daya fungsi asal alam semesta bermula dari zaman purba. Ini menjadi permulaan zaman, yang pada awal perkembangannya dari alam semesta. Sementara mitosnya kekuatan tersebut menjadikan suatu negri dan menimbulkan kehidupan. Proses inilah, yang menjadikan manusia terlahir dan setelah itu, menciptakan kekuatan kematian dan perubahan yang abadi.

Ritual 
Dalam fungsi keberagamaan, peran utama dalam ibadat mendapatkan ketenangan untuk laki-laki saja. Apa saja yang menjadi praktek dalam peribadatan itu yang terpenting menekankan pada ketekunan yang suci dan dilangsungkan secara diam-diam. Dan wanita dilarang untuk melakukan ibadat yang tekun itu. Bagi orang yang belum dewasa dalam peribadatannya, di dampingi oleh laki-laki yang telah dewasa. Dan wanita diberikan dispensasi untuk diikutsertakan dalam ibadat. Mengenai pribadatan yang komunitasnya dalam skala besar, dan semua oarng tanpa melihat jenis kelaminnyamembutuhkan menuai hasil dari perbuatan baiknya.

Kehidupan dan kematian 
Orang-orang di aborigin tidak memandang kehidupan dan kematian yang dihadapkan dengan kejadian, akan tetapi mereka mulai memikirkan prihal sesuatu permulaan dan pengakhiran. Kehidupan dimulai dari rohani yang kuat yang muncul dari mimpi. Dan kematian terjadi dari rohani yang kuat pula yang muncul dari mimpi. 

Kelompok dan perkawinan 
Orang-orang aborigin membagi pengetahuan sosial yaitu ‘’moities dan sub moities’’. Seseorang dalam satu bagian dapat menikah hanya dengan kelompok yang lain. Bagi yang mendapat bagian pertunangan dapat dilakukan dengan kelompok yang sama pula. Di sana terdapat jalan lain pula dengan cara kawin kontrak yaitu dengan cara mengambil alih janda yang ditinggalkan oleh suaminya levirate (seorang janda diperbolehkanmenikah lagi dengan saudara suaminya asalkan suaminya telah meninggal). Poligami dilaksanakan scara diam-diam ditempat yang sunyi pula dengan batasan maksimum 5 kali.

Fikiran akhir 
Orang-orang aborigin memiliki pengetahuan yang minim mengenai dunia diluarnya, dan mereka buruk pula dalam melengkapi perlengkapannya untuk menghadapi serangan dari orang asing yang hendak datang ke negerinya. Orang-orang eropa berhasil meyelesaikan dan menetapkan serta mengembangkan Australia ini sejak abad 18. Orang-orang eropa tersebuat menggencarkan agresi terhadap wilayah Australia dalam usaha penaklukannya. Sehingga dengan hal ini mempengaruhi kebudayaan suku aborigin tersebut. Dan pengaruh invansi ini mempengaruhi kehidupan dan perekonomian mereka. Perselisihan pun terjadi antara penduduk asli Australia dengan orang Eropa yang datang. Dan pada akhirnya orang-orang eropa mengajarkan kebijaksanaan, yaitu “perdamaian oleh kekuatan’, yang mana pembunuhan dengan skala besar pun digencarkan terhadap orang-orang aborigin dan mereka berhasil dikuasai sampai tempat terpencil. Akibatnya kebanyakan dari mereka yang terluka bahkan banyak berjatuhan korban jiwa. Orang-orang yang berhasil selamat dari agresi ini perlahan-lahan membuka diri mereka terhadap ajaran agama nashrani yang pada akhirnya mereka mampu beradaptasi dengan ajaran tersebut.[9]

Simpulan 
Setelah sama-sama kita mengulas ulasan materi agama suku aborini ini, kita lebih mengetahui lahi sejarah dan perkembangannya. Yaitu orang-orang aborigin tersebut yang pada mulanya mendiami wilayahnya dalam nuansa yang homogen, lalu terjadi penetrasi besar-besaran oleh inggris yang memberikan efek akulturasi yang tinggi dan menjadikan orang-orang aborigin tersebut tersingkir perlahan-lahan dari negrinya sendiri. Namun upaya pembinaan mereka oleh pemerintah sekarang ini pun digalakan, yaitu dengan memberikan porsi yang sama antara penduduk kulit hitam dan kulit putih. Mereka mendapatkan hak yang sama tanpa diskriminatif. Dan kita pun lebih mengetahui lagi tentang ajaran dan praktek keberagamaannya yang mana ajaran mereka yakni berupa totemisme yang mana menghormati terhadap makhluk hidup di semesta ini dan juga menghormati benda-benda yang tidak nampak. Adapun praktek keagamaanya suku aborigin ini lebih memberikan porsi yang luang terhadap laki-laki dalam hal peribadatan. Dengan hal ini bukan berarti wanita dimatikan posinya, namun porsi peribadatan tersebut dibatasi. 

Daftar pustaka 
Ahmed, moinuddin. Religion of all mankind.1994.new delhi: sheba printers 
Al- Maghlouth, sami bin Abdullah. Atlas agama-agama dunia. 
MM, drs Kuswanto, dkk. Ips geografi. 2003. Solo: PT Tiga serangkai pustaka mandiri 
http://id.wikipedia.org/wiki/Aborigin 22/3/2013. 

[1] Atlas agama-agama , sami bin Abdullah al- Maghlouth, hal 605. 
[2] Ips Geografi, Drs. Kuswanto, M.M, dkk, hal 61. 
[3] Ips Geografi, Drs. Kuswanto, M.M, dkk, hal 65.
[4] Ips Geografi, Drs. Kuswanto, M.M, dkk, hal 64. 
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Aborigin 22/3/2013. 21.00 Wib. 
[6] Ibid hal – 64. 
[7] Ips Geografi, Drs. Kuswanto, M.M, dkk, hal 67-68. 
[8] Atlas agama-agama , sami bin Abdullah al- Maghlouth 
[9] Religions of all mankind, moinuddin ahmed, hal 271-275

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Labels

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

- Copyright © Agama Minor -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -