Archive for Juni 2013

Kota Kuno Termegah Sepanjang Sejarah


Iran memang bukan pilihan yang populer sebagai tempat wisata, tetapi bukan berarti tidak menyimpan keagungan tradisinya. Terdapat banyak bahasa yang digunakan oleh 75 juta penduduk di sana. Persepolis adalah salah satu situs kota tua yang sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu di Iran. Ketika Kerajaan Persia Kuno (Achaemenid) di puncak kejayaan, tempat itu menjadi kota yang hiruk-pikuk. Bahkan, saking besarnya kerajaan tersebut, mereka punya empat ibu kota, Persepolis termasuk diantaranya. Kota yang dinobatkan sebagai salah satu World Heritage Site oleh UNESCO pada 1979 ini didirikan oleh Raja Darius I pada tahun 518 Sebelum Masehi.

Dalam bahasa Persia kuno, kota ini disebut "Parsa", yang berarti "Kota Bangsa Persia". Persepolis sendiri berasal dari terjemahan bahasa Yunani dari nama kota ini, Perses polis atau "Kota Persia". Dalam bahasa Persia modern, tempat ini dikenal sebagai Takht-e Jamshid (Tahta Jamshid) dan Parseh. Kota ini dibangun dengan arsitektur yang megah dan rumit karena terinspirasi oleh model Mesopotamia. Kota kuno yang terletak di 70 kilometer timur laut Shiraz “dihiasi” perak dan emas. Pahatan-pahatan kualitas tinggi ada di tiap peninggalan. Persepolis dan Persia jatuh ditaklukkan Alexander Agung. Ia membakar kota ini hingga rata dengan tanah. Sekarang sisasisanya masih bisa dinikmati di Iran. Reruntuhan beberapa bangunan kolosal terdapat di teras. Semuanya terbuat dari marmer abu-abu gelap. Lima belas pilar diantaranya masih utuh. Tiga pilar telah didirikan kembali sejak 1970. Beberapa bangunan lain tidak terselesaikan.

Peninggalan Kekaisaran Persia yang masih terlihat jelas dari patung-patung, reruntuhan bangunan, serta karya seni dari emas dan perak membuat Persepolis menjadi tempat wisata yang pantang dilewatkan. Persepolis hanyalah salah satu tempat di Iran yang patut dikunjungi. Masih banyak tempat lain yang pantas untuk diamati mendalam. Tidak sebatas pada tempat, banyak makanan dan barang khas Iran yang sayang untuk dilewatkan. Ciptakan Simbol Keagungan Andre Godard, seorang arkeolog Perancis pada awal 1930-an menyatakan bahwa lokasi kota ini dicetuskan oleh Cyrus Agung, tapi pembangunannya dilaksanakan oleh Darius. Darius memerintahkan pembangunan Balai Apadana dan Balai Konsul (Tripylon atau Balai Tiga Gerbang) yang menjadi bangunan Perbendaharaan Kemaharajaan, serta beberapa bangunan di sekelilingnya.

Pembangunan ini dirampungkan pada masa pemerintahan putranya, Raja Xerxes Agung. Pembangunan lebih lanjut pada bangunan dan teras terus dilanjutkan hingga masa keruntuhan Kekaisaran Akhemeniyah. Sejumlah arkeolog dari Amerika Serikat pun tak ingin ketinggalan, menurut mereka pembangunan Persepolis bertujuan untuk menciptakan suatu simbol keagungan dari kejayaan kerajaan Persia kuno saat itu, serta sebagai tempat menggelar upacara dan perayaan khusus. Sebagai alasan historis, Persepolis dibangun di tanah air dinasti Akhaemenid, meskipun pada saat itu tidak terletak tepat di tengah jantung kemaharajaan. Bangunan di komplek ibukota ini dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan militer, kawasan perbendaharaan dan kawasan raja. Sedangkan struktur utama, antara lain Tangga Agung, Gerbang Semua Bangsa atau Gerbang Xerxes, Istana Apadana Darius, Balai Seratus Tiang, Balai Tripylon Hall, dan Istana Tachara milik Darius, Istana Hadish milik Xerxes, Istana Artaxerxes III, Bendahara kerajaan, Istal kuda kerajaan, serta rumah Kereta Perang. Reruntuhan di sekitar kota ini dikenal sebagai Chehel minar atau 40 menara. Para arkeolog masih berdebat apakah reruntuhan ini dihancurkan oleh Alexander III atau Alexander Agung dari kerajaan Makedonia. Bukti Peradaban Tingkat Tinggi Salah satu reruntuhan utama adalah Gerbang Semua Bangsa.

Gerbang ini dimaksudkan untuk seluruh kerajaan taklukan kemaharajaan Persia saat itu. Terdiri atas balai agung berukuran panjang 25 meter, dengan empat tiang besar di pintu masuknya di dinding Barat. Terdapat dua pintu lain, satu menghadap ke selatan membuka ke arah lapangan pelataran Apadana, yang satunya lagi membuka ke arah jalan panjang ke timur. Lubang engsel ditemukan di sudut dalam setiap pintu menunjukkan bahwa pintu besar ini terdiri atas dua daun pintu, mungkin terbuat dari kayu, dan dilapisi lembaran logam berukir. Sepasang banteng Lamassu berkepala pria berjenggot, berdiri di sisi barat. Sepasang lainnya memiliki sayap berkepala khas Persia (Gopat-Shah) yang berdiri di gerbang timur, kesemuanya melambangkan kekuasaan Kerajaan Achaemenid. Nama Xerxes tertulis dalam tiga bahasa terukir di pintu masuk, menunjukkan bahwa dialah yang memerintahkan pembangunan gerbang ini. Di belakang Takht-e Jamshid terdapat tiga makam yang diukir dari batu karang di sisi bukit. Berjarak sekitar 13 kilometer mengarah ke timur laut, di sisi lain Pulwar, berdiri tembok batu, di mana empat makam serupa yang diukir cukup tinggi dari dasar tembok. Situs ini kini disebut Nakshi Rostam (Lukisan Rostam) yang dianggap sebagai gambaran pahlawan mistis Rostam.

Dapat ditafsirkan bahwa patung-patung yang menghuni tujuh makam ini adalah perwujudan para raja. Pembangunan tebing sangat menakjubkan, sungguh mengherankan di zaman yang begitu kuno peradabannya manusia sudah bisa membuat arsitektur bangunan seindah itu. Ukiran-ukiran di dinding ini dibuat dengan sedemikian detail dan sempurna.Di dalam pintu masuk akan ditemukan sebuah camber kecil di mana raja akan berada di sarkofagus, tapi sekarang sudah kosong. Tebing-tebing ini juga dikenal sebagai milik Kekaisaran Persia zaman penguasa mulai dari Xerxes, Darius dan Cyrus.

Di luar juga memiliki relief ukiran berbentuk orang dan kuda, dan prasasti tertua Iran yang pernah tercatat juga dapat ditemukan di sana. Ini merupakan daya tarik wisata dan cara yang baik untuk mengenal sejarah dan budaya Persia tua dan segala halnya yang terdapat di tempat ini dapat mengingatkan kita pada Kekaisaran Persia. n ger/R-2
Minggu, 16 Juni 2013
Posted by Unknown
Tag :

Sejarah Putri Persia dari Masa ke Masa


Doqdu - 1756 B.C

Beliau adalah ibunda dari "Asho Zarathushtra", filusuf besar dan nabi bangsa Persia kuno. Pada masa sekitar 1737 SM, Zarathushtra lahir. Sebagai anak muda yang kritis, ia tertarik pada fenomena alam dan ingin tahu bagaimana dunia diciptakan. Pencariannya akan hakikat penciptaan serta tempaan meditasi bertahun-tahun, membawanya kepada suatu pemahaman yang mirip seperti ajaran monotheisme Ibrahim (Abraham). Zarathushtra membawa bangsa Persia ke arah Monoteisme, konsep ajaran tentang satu Tuhan. Nama "Doqdu" berarti: "Terpilih."

Chista - 1725 B.C.
Ia adalah putri dari "Asho Zarathushtra", sang nabi ajaran Zoroaster. Ayahnya mengajarkan kepadanya konsep Monotheisme murni. Secara arkeologis, Zoroaster adalah agama monotheisme tertua di dunia yang pernah tercatat dalam literatur arkeologis. Filsafat Zoroaster diringkas dalam 3 ajaran, "Hati yang baik", “Perkataan yang baik", dan "Perbuatan yang baik". Namun seiring pergantian generasi dan zaman, ajaran ini berangsur-angsur menyimpang ke arah penyembahan terhadap benda-benda alam. Sebagai contoh yang paling populer di Persia kuno adalah Api. Nama "Chista" berarti: "Kecerdasan."



Pantea Arteshbod - 559 B.C.

Ia adalah salah satu panglima terbesar Persia sepanjang masa. Mulai dikenal pada masa pemerintahan Cyrus (559-529 SM). Dia adalah istri dari Jendral Aryasb (Akhemenid's Arteshbod). Dia memainkan peran penting dalam menjaga hukum dan ketertiban di Babilonia setelah penaklukan Neo-Babilonia 547 SM oleh kekaisaran Cyrus Agung. Komandan Pantea termasuk komandan militer penting Cyrus Agung, yang kehadirannya di medan perang selalu menjadi penentu kemenangan, serta ikut berperan dalam membangun pondasi kemiliteran kuno. Selama masa ekspansi Kekaisaran Achaemenid, Ia adalah komandan pasukan elit tentara Persia yang berperan ganda, yaitu sebagai Pasukan Pengawal Kekaisaran dan Pasukan Pendobrak. Pasukan elit ini dikenal sebagai "Immortal" karena mereka terus menerus beregulasi pada kekuatan 10.000 tentara. Setiap ada anggota yang terbunuh atau terluka parah, segera diganti untuk menggenapi jumlah 10.000, sehingga di medan perang seakan-akan jumlahnya tidak pernah berkurang. Itu sebabnya bangsa Yunani menyebut mereka Immortal. Untuk menjamin kesetiaan prajurit, maka anggota resmi “mesin tempur” kekaisaran Persia ini direkrut turun temurun dari marga tertentu, dan diberlakukan program latihan anak usia dini (usia 7+). Tidak semua orang bisa menjadi anggotanya, sebab sejak awal pelatihan ini sangat ketat dan keras baik secara fisik dan psikologis. Mereka juga mengikuti kepatuhan pada agama Zarathustra dan ajaran-ajarannya. "Pasukan Immortal" biasa diterjunkan ketika pertempuran memasuki babak-babak akhir sebagai strategi untuk mengejutkan musuh. Nama "Pantea" berarti: "Kuat dan abadi."

Amitis Shahbanu -559 B.C.

Beliau adalah Ratu Kekaisaran Achaemenid Persia dan putri Shah Astiak Mad (Raja Median), Istri Cyrus Agung (Kaisar Persia pertama dan penulis pertama deklarasi hak asasi manusia di dunia yang dikenal sebagai Silinder Cyrus). Menurut Herodotus, Cyrus sangat mencintainya dan, ketika dia meninggal, dia memerintahkan semua rakyat untuk menyelenggarakan "hari berkabung besar". Ada catatan dalam laporan Nabonidus, ketika "istri raja meninggal," terlihat duka rakyat Babilon yang berlangsung selama berminggu-minggu, dan bahwa ratu dimakamkan di menara yang disebut Zendaan –e Solaymaan di Persia. Nama "Amitis" berarti: "Teman yang Bijak." 

Artemisia I - 485 B.C. 

Ia diangkat menjadi penguasa di Halicarnassius (sebuah negara Kota Yunani yang ditaklukan menjadi koloni Kekaisaran Persia). Memerintah di bawah kekuasaan Kaisar Persia Xerxes I (Kheshayar Shah). Dia adalah seorang Laksamana legendaris pemimpin Angkatan Laut Persia. Seorang wanita kuat, mandiri dan cerdas yang memenangkan banyak pertempuran selama era Dinasti Achaemnid. Anda dapat melihat semangat Cyrus pada latar belakang lukisan. Ketika Raja Xerxes pergi berperang melawan Yunani pada 480 SM, Artemisia mendukungnya dengan kapal-kapal yang kuat dan membantu Xerxes mengalahkan Yunani pada pertempuran laut di Salamis. Orang Yunani menawarkan hadiah 10.000 drachma untuk kepala Artemisia, tapi tidak ada yang berhasil. Perlu diketahui bahwa saat itu, Persia adalah satu-satunya negara adidaya, sedangkan Yunani terdiri dari puluhan negara kota yang terpisah-pisah, masing-masing mempunyai otonomi sendiri. Artemisia dan unit pasukan wanita persia Dia berjuang dalam perang seperti laki-laki dan dia menunjukkan kejeniusannya dalam taktik militer. Xerxes belum pernah melihat seorang wanita yang seperti dia. Artemisia akhirnya menjadi kekasih Xerxes. Namun Xerxes tidak pernah menikah dengannya, entah bagaimana Xerxes kemudian akhirnya menikahi Esther, seorang putri Yahudi. Ya, tidak peduli berapa dalam romansa cinta antara Xerxes dan Artemisia, namun mereka tidak pernah menikah. Artemisia adalah seorang legenda abadi dan teladan bagi para wanita Persia. Nama "Artemisia" berarti: "Penutur kebenaran." 

Esther - 478 B.C, 

Lahir di wilayah Hadassah, dan merupakan istri Xerxes Agung dari Kekaisaran Persia. Dia adalah ratu Persia dari bangsa Yahudi yang pertama. Menurut Bibel Kitab Ester, suatu ketika Raja Xerxes dari Persia mengadakan 180 hari pesta di Susan untuk menunjukkan kekayaan dan kemegahan kerajaannya. Sang Raja memerintahkan istrinya yaitu ratu Vashti tampil sebelum dia dan tamu-tamunya dengan mengenakan mahkota untuk memamerkan kecantikannya. Tetapi Ratu Vashti menolak untuk datang. Marah dengan penolakan ini, Raja Xerxes bertanya kepada orang-orang bijak dan ketujuh penasihat Persia. Sesuai dengan hukum, mereka menyarankan Raja untuk mencari ratu yang baru. Raja mengikuti nasihat ini, kemudian mulai mencari ratu yang baru melalui sebuah kontes kecantikan. Maka gadis-gadis cantik dari setiap provinsi dikumpulkan ke istana. Esther ikut serta dalam kontes ini yang didukung oleh Mordekhai, sepupunya sekaligus walinya. Selama 12 bulan, setiap wanita menjalani perawatan kecantikan di harem, setelah itu ia akan pergi menghadap Raja. Pada akhirnya Raja Xerxes memilih Ester untuk menjadi istrinya dan dan menjadi ratu kekaisaran Persia. Dalam kitab Bibel, ada bagian yang dinamai dengan namanya yaitu Kitab Ester. Sebagai hasil pernikahan ini, maka pengaruh orang-orang Yahudi yang tinggal di Kekaisaran Persia mulai menanjak. Xerxes kemudian mengikuti jejak Cyrus Agung dalam menunjukkan belas kasihan kepada orang Yahudi Persia. Nama "Esther" berasal dari bahasa Persia: "bintang." 

Sissy Cambis - 381 B.C. 

Ia adalah Ratu Persia dan ibunda Darius III. Ia adalah seorang wanita Akhemenid luar biasa yang berjuang mempertahankan kekaisaran dan tidak pernah menyerah kepada Alexander dari Macedonia. Menurut Sejarawan Yunani, Alexander pun sangat menghargainya dan baru dapat mengalahkannya dengan usaha yang keras. Nama "Sissy" berarti: "Beruntung." Youtab Aryobarzan - 334 B.C. Dia adalah salah satu komandan pasukan Dinasti Akhemenid Persia, adik dari pahlawan legendaris Persia, Aryobarzan (Jendral Akhemenid). Ia berdampingan dengan kakaknya melawan serbuan Yunani Macedonia sampai tetes darah terakhir pada masa pendudukan Alexander yang Agung dari Macedonia. Nama "Youtab" berarti: "Unik." 

Roxana Akhemenid - 326 B.C. 

Ia adalah putri Darius III, Syahansyah dari Kekaisaran Persia. Dia menikah dengan Raja Makedonia: Alexander ketika menyatakan cintanya di atas benteng sekitar 327 SM. Roxana dengan gagah berani menemaninya menyerbu India pada tahun 326 SM. Dia melahirkan seorang anak yang diberi nama anumerta Aleksander IV Aegus. Namun setelah kematian Alexander secara mendadak, Roxana dan anaknya menjadi korban dari intrik-intrik politik menjelang runtuhnya Kekaisaran Alexandria. Roxana akhirnya membunuh janda Alexander lainnya, yaitu Stateira II dan adiknya Drypteis. Roxana dan anaknya dilindungi oleh ibunda Alexander, Olympias di Macedonia, tapi akhirnya terbunuh pada 316 SM. Karena puteranya yaitu Alexander IV Aegus adalah pewaris sah kerajaan Alexandria, maka Cassander salah seorang mantan jendral Alexander yang berambisi merebut kekuasaan, memerintahkan pembunuhannya sekitar 309 SM. Nama "Roxana" berarti: "Fajar yang bercahaya." Sekedar untuk diketahui, Persia dari masa ke masa telah diperintah oleh berbagai Dinasti. Di antaranya yang terkenal adalah Dinasti Achaemenid, Alexandria, Askhanid Parthia, dan yang terakhir adalah Sassania. Sepanjang sejarahnya, Persia telah dua kali mengalami restorasi, yaitu pada saat penyerangan Alexander yang Agung, dan pada saat kebangkitan Islam. Figur-figur yang ada dalam Portrait ini dilukis para seniman di zaman dulu dan mendekati gambaran aslinya. Sumber : haxims.blogspot.com

Posted by Unknown
Tag :

SEJARAH PERTEMPURAN LEGENDARIS SPARTA VS PERSIA DALAM PERANG THERMOPYLAE

SPARTA adalah kota pada zaman Yunani Kuno yang merupakan ibukota Laconia dengan kota terpenting Peloponesus di tepi Sungai Eurotas. Sparta didirikan oleh orang-orang Doria yang mengalahkan Laconia dan Messenia yang pada perkembangannya menjadi sangat kuat dan berkuasa. Pada abad ke-7 SM. Sparta merupakan pusat kesusastraan namun sesudah tahun 600 SM ilmu kemiliteran yang lebih ditonjolkan. Anak-anak dari golongan berkuasa (Spartiate) dilatih menjadi militer. Di bawah golongan militer adalah golongan perioeci (tukang dan pedagang) dan helot (budak-budak). Hanya kaum Spartiate yang memiliki hak hukum dan hak sipil. Pertempuran Thermopylae adalah suatu pertempuran pada 480 SM antara aliansi negara-kota Yunani melawan invasi Kekaisaran Persia yang berlangsung di celah Thermopylae di Yunani tengah Peristiwa ini dikenal dengan nama Battle of Thermopylae atau Perang Thermopylae (Thermopylae artinya Hot Gates) pada tahun 480 SM, yaitu perang antara gabungan pasukan dari negara-kota di Yunani melawan pasukan invasi Persia. Kalah jumlah tetapi pasukan Yunani dapat menahan pasukan Persia selama 3 hari di Thermopylae. Pihak-pihak yang terlibat

1. Negara kota Yunani

Yunani Kuno adalah periode dalam sejarah Yunani yang berlangsung kurang lebih seribu tahun dan berakhir dengan munculnya agama Kristen. Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani merupakan pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa. Istilah “Yunani Kuno” diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada zaman kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, Siprus dan Kepulauan Aegean, pantai Aegean dari Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal dengan Magna Graecia), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang pantai Colchis, Illyria, Thrace, Mesir, Cyrenaica, selatan Gaul, timur dan timur laut Semenanjung Iberia, Iberia dan Taurica. Peradaban Yunani Kuno sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.

2. Persia Achaemenid

Kekaisaran Akhemeni (Bahasa Persia Kuno: Hakh?manishiya) (559 SM hingga 338 SM) adalah kekaisaran Persia pertama yang memerintah Iran dan negara-negara sekitarnya (Afganistan, Pakistan, Turki Barat, Irak, Arab Saudi Utara, Palestina, Yordania, Israel dan Lebanon. Luas kekaisarannya diperkirakan seluas 7,5 juta km persegi. Nama Akhemeni berasal dari pendiri kekaisaran ini Akhemenes, tetapi teori ini diperdebatkan oleh para sejarawan hingga hari ini. Raja-raja besarnya, Kurosh (Cyrus) dan Daryavaush (Darius) selalu menyebut diri dengan penuh kebanggaan sebagai keturunan Hakh?manish (Akhemenes), leluhur mereka. Akhemeni pada mulanya adalah sebuah negeri naungan Kekaisaran Media, tetapi negeri ini berkembang dan berhasil menumpas dan mengakhiri hegemoni Media. Kekaisaran Akhemenid kemudian berkembang hingga ke Mesir dan menaklukkan hampir semua jajahan Yunani. 

Namun begitu, kekaisaran Akhemenid diakhiri Alexander Agung dari Yunani. Di bahasa Inggris dinasti mereka disebut Achaemenid, disadur dari istilah Yunani Αχαιμενιδης (Achaemenides), artinya ‘keturunan Achaemenes’. Pasukan Persia berjumlah lebih dari 200.000 orang terdiri pasukan negara2 bawahan dari Asia, Afrika, ditambah pasukan berkuda, gajah, dan pasukan khusus pengawal raja yang disebut Imortals. Sedangkan pasukan gabungan Yunani terdiri dari 300 orang Sparta, 700 orang Thespia dan 6000 pasukan gabungan lainnya Pasukan Sparta berjumlah 300 orang dan hanya merupakan pengawal pribadi Raja Leonidas I. Ini dikarenakan tentara kerajaan Sparta sedang mempersiapkan diri bersama angkatan laut gabungan Yunani untuk menahan serangan laut Persia Leonidas dan tentara gabungannya menahan Persia di gerbang Thermopylae (disebut gerbang karena merupakan celah yang sempit diantara dua buah tebing) . 

Karena gerbang Thermopylae pada saat itu merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan wilayah Yunani dengan pesisir dimana pasukan Persia mendarat. Setelah 2 hari pertempuran Leonidas dapat menahan Xerxes, yang menyebabkan korban di pihak Persia mencapai 20.000 orang, sedangkan di pasukan gabungan Yunani 2.500 orang tewas. Leonidas juga kehilangan 2 orang pengawal pribadinya ketika berhasil menahan pasukan Immortals Persia. Pada hari ketiga salah seorang bangsa Yunani bernama Ephialtes berkhianat dan memberi tahu Hydarnes (pemimpin pasukan Immortals) jalan memutar dibelakang pasukan Yunani. Karena merasa akan kalah dan ketakukan melihat besarnya jumlah pasukan Persia, sebagian pasukan gabungan Yunani pergi meninggalkan pertempuran. Raja Leonidas tetap tinggal untuk terus melawan bersama dengan 300 prajurit Sparta, 700 tentara sukarelawan dari Thespia , 400 prajurit Theba dan 900 Helot. Ada teori yang mengatakan Leonidas memberi kebebasan bagi pasukannya untuk pergi kecuali 298 pengawal pribadinya yang tetap tinggal. Meskipun pada akhirnya Yunani kalah dan pasukan yang tinggal tertumpas habis termasuk Raja Leonidas , tapi kerugian di pihak Persia juga tidak kalah besarnya. Tercatat Raja Xerxes kehilangan 20.000 tentaranya. Perang yang kita lihat pada akhir film 300 merupakan perang di dataran Platea yang terjadi 1 tahun kemudian (479 SM), dan merupakan perang terakhir antara Yunani dan Persia. perang itu dimenangkan oleh Yunani dan membuat Persia mundur dan melepaskan Yunani sebagai calon daerah jajahannya. Korban Jiwa Selama Pertempuran 300 Sparta 900 Helot 700 Thespiae 400 Theban 20000 persian Jumlah menurut Herodotus. Lainnya tak diketahui. dari wiki : Achaemenid Persian Immortals, atau disebut juga Persian Immortals/The Immortals adalah pasukan elit yang bertugas sebagai pengawal kerajaan dan juga sebagai pasukan infantri. 

Pada perang Thermopylae pasukan ini dipimpin oleh Hydarnes. Yang secara konstan menjaga jumlah pasukan tetap sebanyak 10.000 orang. Yang meninggal atau terluka langsung diganti dengan prajurit baru. Pasukan ini hany terdiri dari orang Median, Elamite atau orang Persia. Perang yang melibatkan Immortals : - Penaklukan Neo-Babylonian oleh Cyrus yang Agung pada 547 SM - Perang Cambyses' melawan Mesir pada 525 SM - Invasi Darius ke India dan Scythia pada 520 SM dan 513 SM. - Perang Marathon 490 SM dan perang Thermopylae

Source: http://my-nanako.blogspot.com/2011/12/sparta-adalah-kota-pada-zaman-yunani.html
Posted by Unknown
Tag :

Ebook Aboriginals

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Jainology

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Zoroaster

Download Button
Posted by Unknown

Zoroastrian faith and philosophy

Posted by Unknown
Tag :

Ebook Tentang Feminitas dalam Indian

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Suku Aborigin

Download Button
Posted by Unknown

Ebook tentang Muhammad dalam Kitab Majusi

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Zoroaster

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Shinto

Download Button
Posted by Unknown

Ebook APRESIASI_SENI_RUPA_MANCANEGARA_MESIR_KUNO

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Zoroaster

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Shinto

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Bahai

Download Button
Posted by Unknown

Perahu Mesir Kuno Berumur 4000 Tahun Ditemukan



Reruntuhan kapal laut berumur 4000 tahun silam yang ditemukan dalam gua-gua buatan manusia menunjukkan bahwa orang Mesir kuno memiliki kemampuan mengarungi laut yang bergelora, berombak ganas untuk sampai ke “Pulau Dewata” yang dikenal dalam hikayat mereka bernama “Punt”.

Enam buah gua berbentuk batu karang, terpotong menjadi sebuah tebing yang curam di Wadi Gawasis, 21 km di sebelah Selatan Kota Port Safaga di Laut Merah, ditemukan oleh sebuah tim ilmuwan internasional, termasuk ahli perkapalan kuno, Cheril Ward dari Universitas Negeri Florida, Amerika Serikat. “Gua-gua tersebut pada masa lalu digunakan oleh orang Mesir kuno sebagai bengkel kerja dan gudang untuk melindungi peralatan dari keadaan padang gurun yang tidak bersahabat”, jelas Profesor Ward.

Masih menurut Profesor Ward, situs arkeologi tersebut bagaikan sebuah markas militer, dan artefak yang ada di sana menunjukkan adanya para administrator terbaik yang pernah dikenal dunia. “Ini merupakan situs yang telah menyimpan demikian banyak rahasia yang dimilikinya selama 40 abad,” ujarnya.

Pada papan-papan kayu, yang merupakan kayu kapal tertua di dunia, ditemukan cacing-cacing kapal yang menunjukkan bahwa pelayaran kapal tersebut berlangsung selama beberapa bulan. Cacing-cacing tersebut ditemukan bersamaan dengan kotak-kotak kargo, jangkar-jangkar batu, lebih dari 80 gulungan tali yang tersimpan dengan sempurna, dan sebuah lempengan batu bertuliskan lima nama ningrat dari Farao Amenemhat III yang berkuasa dari tahun 1844 hingga 1797 SM. Artefak-artefak tersebut tersimpan dengan sangat baik karena gua-gua tersebut ditutup rapat setiap kali perahu itu habis berlayar.

Pusat niaga di Punt, diperkirakan berada di Ethiopia atau di Yaman, berjarak 1600 km dari gua-gua tersebut. Bagaimana orang-orang Mesir kuno berlayar ke tempat ini, seperti yang ada dalam tulisan Mesir kuno pada kotak-kotak kargo yang ditemukan dalam gua-gua tersebut, sampai kini masih merupakan rekaan dan spekulasi. Banyak ahli tidak percaya orang-orang Mesir kuno memiliki teknologi pelayaran yang demikian maju, namun penemuan-penemuan di Wadi Gawasis memberikan bukti kuat yang menunjukkan bahwa orang-orang Mesir kuno telah memiliki kemampuan melakukan pelayaran jarak jauh.

Profesor Ward menginterpretasikan penemuannya lebih lanjut. “Pada sejumlah kayu masih tercantum nomor yang boleh jadi merupakan sebuah petunjuk dalam perakitan. Ward menduga kapal-kapal ini pada awalnya dibuat di galangan kapal di Sungai Nil, kemudian bagian-bagian kapal yang bisa dirakit kembali dibawa menyeberangi padang gurun sejauh 140 km menuju Laut Merah, dimana dilakukan perakitan dan peluncuran kapal.”

Ketika pelayaran telah selesai, kapal-kapal ini di bongkar kembali dan bagian-bagian yang telah dipisahkan satu sama lain siap diangkut pulang ke Sungai Nil untuk digunakan di kemudian hari. Menurut perkiraan Profesor Ward, sebanyak 3700 pria mungkin telah terlibat dalam seluruh ekspedisi ini. Pelayaran ini tertata dan terselenggara dengan sangat baik, namun tampaknya sebuah masa ketidakstabilan politik telah membuat pelayaran ini terhenti, lanjut Profesor Ward, dan meninggalkan gua-gua serta harta karun mereka terkunci selama 40 abad. Rincian studi ini akan dipublikasikan dalam penerbitan Jurnal Internasional Arkeologi Kelautan, dan sebuah studi lebih lanjut pada situs tersebut akan dilakukan tahun depan. (erabaru.or.id)*
Posted by Unknown
Tag :

Aboriginal Australians(5)

Posted by Unknown
Tag :

Aboriginal Australians(4)

Posted by Unknown
Tag :

Aboriginal Australians(3)

Posted by Unknown
Tag :

Aboriginal Australians(2)

Posted by Unknown
Tag :

Aboriginal Australians(1)

Posted by Unknown
Tag :

Australian Aborigin

Posted by Unknown
Tag :

Dreamtime of the Aborigines - Ancient Civilizations

Posted by Unknown
Tag :

Aborigin People

Posted by Unknown
Tag :

Stolen Generations / Australian Aboriginal Brief History

Posted by Unknown
Tag :

Aboriginal Australia

Posted by Unknown
Tag :

Didgeridoo Aboriginal Sacred Place - Australia

Posted by Unknown
Tag :

Ancient Egypt: Crash Course World History #4

Posted by Unknown
Tag :

Indus Valley Civilization: Crash Course World History #2

Posted by Unknown
Tag :

Mesopotamia: Crash Course World History #3

Posted by Unknown
Tag :

Mesopotamia

Posted by Unknown
Tag :

Babylon: A Wonder of the Ancient World

Posted by Unknown
Tag :

The Persian Empire

Posted by Unknown
Tag :

Timeline Map of Ancient Persia to Iran

Posted by Unknown
Tag :

Video Agama Persia

Posted by Unknown
Tag :

Ebook Agama Yunani Kuno

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Zoroaster

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Sikh

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Suku Indian

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Romawi Kuno

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Aborigin

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Mesir Kuno

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Jain

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Persia Kuno

Download Button
Posted by Unknown

Ebook Agama Mesopotamia & Babilonia

Download Button
Posted by Unknown

Agam Suku Aborigin

Disusun Oleh: 
Rizky Yazid 
(Mahasiswa Perbandingan Agama UIN Jakarta 2010)

  

Pendahuluan

Berbeda dengan agama-agama besar dunia yang mana memiliki sistemtika keberagamaan yang teratur, lain halnya dengan agama minor yakni seperti halnya dengan agama Aborigin di Australia yang keberagamaannya masih sangan sederhana. Mereka menganut model keberagamaan paganisme, yaitu masih tergolong kepercayaan terhadap animisme. Untuk lebih mengetahui dan mendalami lagi mengenai keberagamaan suku aborigin ini, pemakalah telah menguraikannya dalam makalah yang telah kami susun dalam beberapa sub pembahasannya yang mana dapat lebih memahami pembahasan materi aga suku aborigin ini. 

Sejarah dan perkembangan

Australia adalah benua terkecil yang luasnya mencapai 8 juta km2 dan dianggap sebagai benua terluas ke enam di dunia. Sebuah catatan resmi mengungkapkan bahwa ahli navigasi belanda, wiliem jansz sebenarnya menjadi orang pertama yang mencatat garis pantai australia. Pada abad ke-17 M, belanda memetakan seluruh garis pantai barat dam utara benua tersebut dan menamakannya new holland. Namun, mereka tidak bermukim di sana. Kemudian pada pada tahun 1770 M, letnan james cook, seorang navigator inggris berhasil menentukan garis-garis pantai utamanya. Dia berlayar menyusuri garis pantai timur lalu menamakannya New South Wales dan menyatakan tanah tersebut milik inggris. Letnan Cook mampu menjadikan australia sebagai tempat pembuangan orang-orang terhukum inggris yang mengancam kedigdayaan negara Britania. Australia adalah benua yang memikat dengan keindahan alam dan keragaman iklim geografis yang cocok bagi petualang. Siapa saja yang menjejakan kaki di tanah Australia, tentu akan tercengang dengan suguhan panorama alam yang dimilikinya. Bangsa eropa kemudian membagi australia menjdai tujuh bagian. Mereka memerintah dengan sistem persemakmuran. Demokrasi seakan menjadi mimpi bagi sekelompok petualang dan buronan dari sistem feodal karena banyak orang sangat ingin melarikan diri ke sana. Ditambah sifat sewenang-wenang mereka yang didorong oleh keinginan menjadi warga lokal guna mengenal lebih jauh keindahan alam australia dan jendela pengetahuannya yang asing di mata manusia. Berita tentang keberadaan suku Aborigin sebagai penduduk asli Australia menjadi salah satu peradaban paling menakjubkan di dunia. Para sejarawan mengatakan bahwa suku aborigin menempati hampir semua tempat di penjuru australia. Mereka berasal dari beberapa wilayah di sekitar benua Australia, seperti Tasmania di sebelah timur dan kepulauan Torres. Ada juga yang datang ke Australia melalui Antartika atau kutub selatan yang mereka sebut selat atau strait. Peninggalan suku aborigin menunjukkan bahwa mereka menetap di Australia bersama kelompok yang berbeda-beda sekitar 50 ribu tahun. Mereka mempunyai peradaban yang berkarakteristik. Peradaban yang paling terkenal adalah simbol gambar yang meriwayatkan kisah leluhur dan kepercayaan mereka tentang awal mula adanya alam semesta.[1] Benua Australia terletak di belahan bumi selatan, secara astronomis berada pada posisi 9* LS – 45* LS dan 113* BT – 154* BT. Batas wilayah Australia adalah sebagai berikut : 
Sebelah utara : Laut Timor, Laut Arafura, Laut Koral. 
Sebelah selatan : Samudra Hindia. 
Sebelah barat : Samudra Hindia. 
Sebelah timur : Samudra Pasifik. 

Luas keseluruhan benua Australia adalah 7.862.300 km2 atau sekitar empat kali luas daratan indonesia. Banyak gurun yang luas dan tandus sehingga tidak semua wilayah Australia dapat di huni oleh penduduk setempat.[2] Autralia adalah negara serikat yang terdiri atas tujuh negara bagian. Ketujuh negara bagian itu adalah : 
1) Australia barat dengan ibu kota Perth. 
2) Victoria dengan ibu kota Melbourne. 
3) Tasmania dengan ibukota Hobart. 
4) Australia utara dengan ibu kota Darwin. 
5) Australia selatan dengan ibu kota Adelaide. 
6) Queensland dengan ibukota Brisbane. 
7) New South Wales dengan ibu kota Sydney. 

Ibu kota Australia adalah Caberra yang terletak di negara bagian New South Wales.[3] Pada tahun 2001 jumlh penduduk australia adalah 19,4 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 0,6% per tahun. Bahasa yang resmi di Australia adalah bahasa Inggris. Australia tergolong negara maju dan makmur. Pada tahun 2001 pendapatan per kapitanya sekitar 23.850 dolar per tahun. Penduduk asli Australia adalah orang Negro Australia, yang terkenal dengan sebutan bangsa aborigin. Mereka memiliki badan sedang, kulit hitam, hidung pesek, rambut kriting, dan biji mata cokelat. Mereka hidup dari berburu dan menangkap ikan. [4] Kata Aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti "penduduk asli/penduduk pribumi", dan mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Sebutan ini diambil dari bahasa latin ab origine, yang berarti "dari awal" dan diperuntukan bagi penduduk yang sejak semula tinggal di suatu daerah atau pulau.[5] Mereka selalu berpindah-pindah dari tempat yang satu ketempat yang lainnya di daerah pedalaman. Peradabannya masih rendah. Mereka memiliki senjata yang terkenal, yakni bumerang. Senjata ini dapat kembali apabila setelah dilemparkan tidak mengenai sasaran. Pemerintah australia berusaha meningkatkan taraf kehidupan mereka dan memberikan kesempatan yang sama dengan orang kulit putih untuk memperoleh pendidikan dan pelayanan. Pada saat ini banyak di antara mereka yang tinggal di perkotaan. Bangsa Australia kulit putih berasal dari Eropa, terutama inggris. Bangsa Australia menganggap dirinya sebagai bangsa asia kulit putih. Oleh karena itu, Australia berusaha menjalin hubungan lebih erat dengan negara-negara di Asia. Jumlah penduduk Australia yang berasal dari Asia makin banyak, Hal ini menyebabkan Australia sebagai negara Multibudaya. Australia termasuk negara persemakmuran Inggris. Bentuk negaranya adalah kerajaan konstitusional dengan kepala negara seorang gubernur jendeal dan kepala pemerintahan seorang perdana menteri. Mata uangnya adalah dolar Australia.[6] 

Hasil perekonomian autralia meliputi peternakan, pertanian, pertambangan, perindustrian, perikanan, kehutanan, dan pariwisata. Adapun faktor yang memperngaruhi kehidupan ekonomi penduduk Australia adalah sebagai berikut : 
1) Sebagian besar wilayah Australia terdiri atas sabana dan stepa yang digunakan sebagai tempat penggembalaan ternak secara besar-besaran. Peternakan ini mampu meningkatkan pendapatan penduduk. 
2) Daerah pertanian yang paling baik di Australia adalah dataran rendah di bagian selatan dan Tasmania. 

Daerah itu selain mempunyai tanah yang subur juga hujannya sedang. Dengan kondisi itu, pertanian dapat dihasilkan dengan maksimal. 3) Wilayah Australia yang berteluk-teluk memberikan keuntungan bagi usaha penangkapan ikan. Situasi ini memudahkan nelayan menangkap ikan. 4) Australia dikenal sebagai salah satu negara industri utama di dunia. Hasil-hasil industrinya diekspor kenegara lain, termasuk Indonesia, yaitu berupa alat-alat berat, mesin, mobil, kain wol, dan makanan kaleng. Bentuk kerjasama antara Indonesia dan Australia meliputi kerja sama bilateral dan kerjasama internasional. Kerjasama bilateral, hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia dilaksanakan dalam berbagai bentuk : 
1) Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Australia. 
2) Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Australia berkembang pesat. 

Barang-barang ekspor Indonesia ke Australia, antara lain: gula, kopi, sagu, rempah-rempah, pisang, dan minyak bumi. Barang-barang impor Indonesia dari Australia antara lain: mobil, wol, gandum, mentega, susu, keju, buah-buahan dalam kaleng, dan besi baja lempengan. Adapun kerja sama internasional yang diikuti Indonesia dan Australia adalah sebagai berikut: 
1) Indonesia dan Australia ikut menjadi anggota pasukan perdamaian PBB untuk menengahi perang Irak-Iran. 
2) Indonesia dan Australia mengikuti pertandingan olahraga internasional, misalnya olimpiade dan piala Thomas. 
3) Indonesia mendapat pinjaman modal dari Australia melalui CGI. 
4) Indonesia mengadakan pertukaran misi kesenian dan kebudayaan dengan Australia. 
5) Dalam bidang pendidikan, Indonesia mengadakan pertukaran pelajar dan mahasiswa dengan Australia. 
6) Pada saat perang kemerdekaan, Indonesia diwakili oleh Australia dalam komisi tiga negara (KTN) untuk menyeesaikan sengketa Indonesia dengan Belanda tentang Agresi Militer Belanda 2.[7] 

Ajaran dan praktek keagamaan 

Ketika Australia ditemukan, bangsa Eropa memperikirakan jumlah suku Aborigin sekitar 35 ribu jiwa yang terbagi menjadi 126 suku. Suku tersebut berada di perbukitan dan bebatuan yang terbagi menjadi sekitar lima etnis. Penduduk asli Australia menganut agama pagan. Salah satu kepercayaan mereka adalah keyakinan bahwa keturunan mereka terlahir dari makhluk yang datang dari alam lain. Mereka juga mempercayai bahwa keberadaan sesuatu yang hidup ini berasal dari mimpi makhluk dunia lain tersebut. Kemudian ia mewujudkannya ke dunia dan terjadilah bentuk yang kita lihat sekarang ini, seperti manusia dan hewan. Bangsa Eropa mulai berbuat semena-mena terhadap suku Aborigin, penduduk asli benua Australia. Bahkan, mereka melakukan kampanye pembunuhan secara teratur dan memaksa mereka untuk tinggal di perkemahan terpencil di perbukitan, di tengah-tengah sahara Australia. Pada akhirnya modernitas yang dipaksakan pun menjamah kehidupan mereka. Generasi baru mulai memeluk nashrani dan sebagian lagi menjadi muslim. Pada masa berikutnya, pemerintah Australia mulai memajukan kehidupan suku Aborigin dengan menyuplai beberapa program pendidikan dengan berbagai macam bahasa. Ada juga upaya misi misionaris nasrani dalam kepercayaan mereka. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya beberapa gereja di pemukiman-pemukiman penduduk asli Australia tersebut.[8] Suatu pembelajaran mengenai agama dari Australia Aborigin dapat di golongkan dalam beberapa aspek : 
1) Perpaduan suku kuno. 
2) Asal-usul alam semesta berhubungan dengan zaman kuno. 
3) Patung yang melambangkan suatu suku. 
4) Pengenalan sakramen. 
5) Upacara. 
6) Kehidupan dan kematian 
7) Bagian dan pernikahan. 
8) Gagasan akhir. Ajaran dan praktek keagamaan Pelajaran mengenai keberagamaan dari orag-orang aborigin di Australia digolongkan menjadi beberapa aspek : 
1) Percampuran suku kuno. 
2) Asal-usul alam semesta yang berhubungan dengan zaman kuno. 
3) Keagamaan yang bersifat totemisme 
4) Kehidupan dan kematian 
5) Pembagian dan perkawinan 
6) Fikiran akhir 

Perpaduan suku kuno 

Nenek moyang terdahulu dari suku aborigin di Australia telah menetap di negeri ini sekitar 25.000 SM. Mereka datang dari selatan-timur Asia. Akan tetapi dari beberapa keterangan kewilayahan, yang mana melihat dari populasinya, tidak ada yang mengetahui kepastiannya. Sebelum orang-orang eropa berdatangan di Australia pada tahun 1788, benua ini telah didiami dan hanya didiami oleh orang-orang aborigin saja. Daerah pesisir pantai dan daerah pengairan sungai yang subur telah dipadati jumlah yang besar oleh populasi. Sementara itu tiap-tiap daerah yang gersanghanya sedikit saja yang didiami atau tidak ada yang mendiami sama sekali. Seluruh benua ini terdapat 500 suku atau beberapa bagian suku, dengan namanya masing-masing. Seluruh orang-orang aborigin, yang di pesisir pantai dan di daratan, menjadi bagian dari suku pengembara atau semi pengembara, pengembara tersebut melintasi tanah penduduk asli, mereka memburu dan mengumpulkan makanan.Mereka sadar bahwa mereka membutuhkan sesuatu berupa agama untuk kelangsungan hidup mereka, belakangan ini menjadi fakta yang menyedihkan terhadap agama mereka yakni tidak memiliki agama atau pemimpin spiritual atau beberapa kitab injil yang telah biasa dipahami. 

Asal-mula alam semesta berhubungan dengan zaman kuno. 

Suatu suku kuno dari orang-orang aborigin mempercayai bahwa asal dari alam semesta terdapat dalam suatu konsep dari ‘’mimpi yang kekal’’, selama ini daya fungsi asal alam semesta bermula dari zaman purba. Ini menjadi permulaan zaman, yang pada awal perkembangannya dari alam semesta. Sementara mitosnya kekuatan tersebut menjadikan suatu negri dan menimbulkan kehidupan. Proses inilah, yang menjadikan manusia terlahir dan setelah itu, menciptakan kekuatan kematian dan perubahan yang abadi. 

Ritual 

Dalam fungsi keberagamaan, peran utama dalam ibadat mendapatkan ketenangan untuk laki-laki saja. Apa saja yang menjadi praktek dalam peribadatan itu yang terpenting menekankan pada ketekunan yang suci dan dilangsungkan secara diam-diam. Dan wanita dilarang untuk melakukan ibadat yang tekun itu. Bagi orang yang belum dewasa dalam peribadatannya, di dampingi oleh laki-laki yang telah dewasa. Dan wanita diberikan dispensasi untuk diikutsertakan dalam ibadat. Mengenai pribadatan yang komunitasnya dalam skala besar, dan semua oarng tanpa melihat jenis kelaminnyamembutuhkan menuai hasil dari perbuatan baiknya. 

Kehidupan dan kematian 

Orang-orang di aborigin tidak memandang kehidupan dan kematian yang dihadapkan dengan kejadian, akan tetapi mereka mulai memikirkan prihal sesuatu permulaan dan pengakhiran. Kehidupan dimulai dari rohani yang kuat yang muncul dari mimpi. Dan kematian terjadi dari rohani yang kuat pula yang muncul dari mimpi. 

Kelompok dan perkawinan 

Orang-orang aborigin membagi pengetahuan sosial yaitu ‘’moities dan sub moities’’. Seseorang dalam satu bagian dapat menikah hanya dengan kelompok yang lain. Bagi yang mendapat bagian pertunangan dapat dilakukan dengan kelompok yang sama pula. Di sana terdapat jalan lain pula dengan cara kawin kontrak yaitu dengan cara mengambil alih janda yang ditinggalkan oleh suaminya levirate (seorang janda diperbolehkanmenikah lagi dengan saudara suaminya asalkan suaminya telah meninggal). Poligami dilaksanakan scara diam-diam ditempat yang sunyi pula dengan batasan maksimum 5 kali. 

Fikiran akhir 

Orang-orang aborigin memiliki pengetahuan yang minim mengenai dunia diluarnya, dan mereka buruk pula dalam melengkapi perlengkapannya untuk menghadapi serangan dari orang asing yang hendak datang ke negerinya. Orang-orang eropa berhasil meyelesaikan dan menetapkan serta mengembangkan Australia ini sejak abad 18. Orang-orang eropa tersebuat menggencarkan agresi terhadap wilayah Australia dalam usaha penaklukannya. Sehingga dengan hal ini mempengaruhi kebudayaan suku aborigin tersebut. Dan pengaruh invansi ini mempengaruhi kehidupan dan perekonomian mereka. Perselisihan pun terjadi antara penduduk asli Australia dengan orang Eropa yang datang. Dan pada akhirnya orang-orang eropa mengajarkan kebijaksanaan, yaitu “perdamaian oleh kekuatan’, yang mana pembunuhan dengan skala besar pun digencarkan terhadap orang-orang aborigin dan mereka berhasil dikuasai sampai tempat terpencil. Akibatnya kebanyakan dari mereka yang terluka bahkan banyak berjatuhan korban jiwa. Orang-orang yang berhasil selamat dari agresi ini perlahan-lahan membuka diri mereka terhadap ajaran agama nashrani yang pada akhirnya mereka mampu beradaptasi dengan ajaran tersebut.[9] 

Simpulan 

Setelah sama-sama kita mengulas ulasan materi agama suku aborini ini, kita lebih mengetahui lahi sejarah dan perkembangannya. Yaitu orang-orang aborigin tersebut yang pada mulanya mendiami wilayahnya dalam nuansa yang homogen, lalu terjadi penetrasi besar-besaran oleh inggris yang memberikan efek akulturasi yang tinggi dan menjadikan orang-orang aborigin tersebut tersingkir perlahan-lahan dari negrinya sendiri. Namun upaya pembinaan mereka oleh pemerintah sekarang ini pun digalakan, yaitu dengan memberikan porsi yang sama antara penduduk kulit hitam dan kulit putih. Mereka mendapatkan hak yang sama tanpa diskriminatif. Dan kita pun lebih mengetahui lagi tentang ajaran dan praktek keberagamaannya yang mana ajaran mereka yakni berupa totemisme yang mana menghormati terhadap makhluk hidup di semesta ini dan juga menghormati benda-benda yang tidak nampak. Adapun praktek keagamaanya suku aborigin ini lebih memberikan porsi yang luang terhadap laki-laki dalam hal peribadatan. Dengan hal ini bukan berarti wanita dimatikan posinya, namun porsi peribadatan tersebut dibatasi. 

Daftar pustaka 

Ahmed, moinuddin. Religion of all mankind.1994.new delhi: sheba printers 

Al- Maghlouth, sami bin Abdullah. Atlas agama-agama dunia. 

MM, drs Kuswanto, dkk. Ips geografi. 2003. Solo: PT Tiga serangkai pustaka mandiri 

http://id.wikipedia.org/wiki/Aborigin 22/3/2013. 

[1] Atlas agama-agama , sami bin Abdullah al- Maghlouth, hal 605. 
[2] Ips Geografi, Drs. Kuswanto, M.M, dkk, hal 61. 
[3] Ips Geografi, Drs. Kuswanto, M.M, dkk, hal 65. 
[4] Ips Geografi, Drs. Kuswanto, M.M, dkk, hal 64. 
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/Aborigin 22/3/2013. 21.00 Wib. 
[6] Ibid hal – 64. 
[7] Ips Geografi, Drs. Kuswanto, M.M, dkk, hal 67-68. 
[8] Atlas agama-agama , sami bin Abdullah al- Maghlouth, hal 
[9] Religions of all mankind, moinuddin ahmed, hal 271-275
Senin, 10 Juni 2013
Posted by Unknown

Mesopotamia & Babylonia

Disusun Oleh: 
Rahman Taufik dan Abdul Malik 
 (Mahasiswa Perbandingan Agama UIN Jakarta 2010)

 

I. PENDAHULUAN 
 Peradaban Agama Mesopotamia dan Babilonia yang akan dibahas dalam makalah ini lahir dan berkembang di sekitar sungai Eufrat dan Tigris. Mesopotamia dan Babilonia terkenal dalam sejarah karena hasil-hasil kebudayaannya yang bernilai tinggi, terkenal dengan karakteristik kebudayaan yang bisa dikatakan berbeda dengan hasil kebudayaan masyarakat yang lain. Kebudayaan masyarakat Mesopotamia dan Babilonia ini memang sudah berkembang maju sejak puluhan abad yang lalu. Mereka mampu menciptakan kebudayaan yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi yang menjadi karakteristik peradaban itu sendiri. Makalah ini ditulis karena adanya dorongan untuk mengetahui dan juga mempelajari kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat pada Peradaban Mesopotamia dan Babilonia, khususnya pada masa pemerintahan Nebukadnezar yang lebih dikenal sebagai Baylonia Baru. Peradaban Babilonia Baru pada masa Raja Nebukadnezar merupakan peradaban yang kaya akan hasil-hasil kebudayaan yang menakjubkan. Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan bagaimana perkembangan kebudayaan Babylonia Baru pada masa pemerintahan Nebukadnezar serta menjelaskan hasil-hasil kebudayaan lainnya yang terjadi di masyarakat pada waktu itu.

II. PEMBAHASAN 
A.Sejarah Awal Mula Agama Mesopotamia dan Babylonia

Mesopotamia merupakan suatu peradaban tertua dan terbesar di dunia. Letak dari Mesopotamia sendiri diantara dua sungai yang besar yaitu Tigris dan Eufrat yang mengalir ke teluk parsi.[1]Peradaban Mesopotamia dimulai oleh bangsa Sumeria yang dipimpin oleh rajanya Alulium yang memerintah kota Eridu:sebuah kota yang dikelilingi tembok yang kokoh dan tinggi guna menjaga dari serangan musuh.

Dikarenakan Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup makmur dan sejahtera. Kesuburan dan kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa lain yang tinggal di tepi-tepi lembah sungai. Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin memperebutkan air irigasi dan tanah yang baik. Peradaban Sumeria bermula sejak pertengahan millennium ke-4 SM dan mencapai puncaknya sampai pada tahun 2000 SM.

Bahasa yang digunakan bangsa Sumeria adalah bahasanya sendiri,tetapi ketika Orang Sumeria menulis diteliti oleh para ahli ada campuran kata-kata dari bahasa lain. Kata-kata itu berasal dari bahasa Semit yang membuktikan bahwa orang-orang Sumeria tidak menjadi satu-satunya penhuni di dataran selatan. Kata-kata bahasa Semit itu dimiliki oleh bangsa yang tanah airnya terletak disebelah barat dan sebelah selatan dataran Mesopotamia.[2] Kebudayaan pertama bangsa Sumeria ialah Uruk,sebuah kota kuno bangsa Sumeria. Selain dinasti Uruk terdapat juga dinasti Kish yang mempunyai kerajaan yang kuat dan menguasai kawasan. Kemudian ada Dinasti Ur yang berkembang menjadi kota sentra perdagangan dan pelabuhan. Disamping itu pula ada kota yang menjadi pusat dan sentra aktivitas keagamaan,seperti Nefr(Nippur) yang menjadi kota suci bangsa Sumeria. Peradaban Sumeria dinilai sebagai peradaban tertua diwilayah Mesopotamia yang menjadi induk segala peradaban di muka bumi dan yang berpengaruh serta mempengaruhi dikala itu.Bangsa Sumeria dikenal mempunyai keahlian bercocok tanam dan ternak hewan.Selain itu Bangsa Sumeria mampu menciptakan dan mengembangkan simbol tulisan paku sekitar tahun 3000 SM,mereka juga mahir mengembangkan seni ukiran kayu. Tulisan paku yang dimiliki bangsa Sumeria diteliti oleh para ilmuwan dan hasilnya tulisan ini ternyata lebih rumit daripada tulisan-tulisan yang sejenis yang dimiliki bangsa lain. Diketahui Tulisan paku ini juga berhasil mencatat untuk memberitahukan perihal peristiwa banjir bandang yang Allah berikan sebagai pelajaran bagi umat manusia akibat kekufuran kaum Nabi Nuh yang berada diwalayah Mesopotamia(Sumeria,Akkadia,Assyria,dan Babylon) sebagai peristiwa tragis dan dahsyat yang terjadi dikala itu. Mesopotamia merupakan saksi pertama terciptanya teknik menulis dalam sejarah purba. Di salah satu kuil Warka yang bertingkat empat ditemukan lebih dari seribu lempengan tanah liat yang dibakar. Pada permukaanya terdapat tulisan yang dipercaya sebagai model tulisan paling kuno didunia. Setelah tahun 2000 SM,Peradaban Sumeria mulai runtuh dan bercampur baur dengan peradaban yang datang kemudian seperti Akkadia,Assyria dan Babylonia.

I. Bangsa Akkadia 
Bangsa Akkadia merupakan bangsa Semit yang bermigrasi dari jazirah Arab ke wilayah Irak tengah(Akkad) pada millennium ke-3 SM. Masa keemasan Dinasti Sumeria berakhir dengan penyatuan wilayah kerajaan- kerajaan tersebut dalam satu kesatuan dibawah kekuasaan raja Kish yang dikenal dengan masa Lugalzagezi. Selain menyatukan seluruh wilayah Mesopotamia,Raja Kish jua menginvasi wilayah-wilayah diluar Sumeria yang menjadikannnya menjadi sebuah imperium. Seperempat abad setelah itu,Raja Sargon muncul sebagai raja akkadia pertama yang mendirikan kota bernama Akkad yang dijadikan ibu kota kerajaan. Pada akhirnya Sargon berseteru dan mengalahkan kekuasaan Raja Kish sehingga dapat menguasai kekuasaan Raja Kish dan menguasai seluruh wilayah Mesopotamia. Sejak masa itu selama dua abad lamanya(2230-2159 SM),didirikan Imperium Akkadia dan Sargon menjadi raja Selam 56 tahun.[3] Peradaban Akkadia dibangun diatas fondasi peradaban Sumeria. Kedua bangsa tersebut saling sama-sama saling mempengaruhi satu sama lain,hingga melebur serta menjadi sebuah bangsa yang baru yaitu bangsa Sumer-Akkad. Orang-orang Akkadia mengadopsi model Aksara paku bangsa Sumeria yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi.[4]

II. Bangsa Assyria 
Bangsa Assyria ialah bangsa Semit yang hijrah dari semenanjung Arab pada millennium ke-3 SM dan menetap di sebuah tempat yang dikenal dengan benteng sharqat atau asyur di wilayah timur laut Mesopotamia. Mereka muncul danmendirikan Negara mereka sendiri. Pada masa Akkadia,wilayah mereka mencakup sektor politik dan kebudayaan Akkadia. Pada bagian keenam kerajaan Assyria,ditemukan beberapa fondasi kuil Dewi Ishtar yang berkaitan dengan masa pemerintahan Raja Naram-Sin. Wilayah Assyria kemudian dikelola oleh penguasa Akkadia. Diketahui bangsa Assyria muncul bukan sebagai kekuatan politik yang ditakuti oleh semua pihak,kecuali pada millennium ke-2 SM ketika mereka melawan bangsa Mtanni,Hittites,Alcahien dan mendapatkan kemenagan. Yang mendirikan Negara Assyria ialah Shalmaneser 1 pada tahun(1206-1280 SM). Putranya,Tukulti-Ninurta 1,termasuk salah satu raja Assyria yang paling terkemuka.terutama ketika dia memerangi Babylon dan berhasil menjadikannya sebagai wilayah kedua Assyria.

III. Bangsa Babylonia 
Babylonia berasal dari bangsa Amori yang serumpun dengan ras Semit yang bermigrasi dari jazirah Arab pada millennium ke-3 SM.kemudian mereka menetap di wilayah yang disebut Mari,ditepi Sungai Eufrat,setelah terlebih dahulu menguasai wilayah disekitarnya. Sebelumnya,Mari dikuasai oleh kerajaan Sumeria dan Akkadia. Tak heranjika ada kesamaan peradaban seperti penggunaan bahasa dan tulisan paku. Ketika melemahnya kekuasaan Akkadia,bangsa Amori mulai melakukan penetrasi ke lembah Mesopotamia dengan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Orang-orang Amori mendirikan sebuah kota dinamakan Babylon sekaligus menjadikannnya ibu kota pemerintahan yang saat itu dipimpin oleh Samuabi pada tahun 1830 SM. Samuabi dinyatakan sebagai pendiri Babylonia pertama atau tercatat sebagai Dinasti Amori. Kehidupan dan peradaban bangsa Amori dianggap berbeda dengan peradaban bangsa Mesopotamia dikarenakan bisa menciptakan sebuah civil-peradaban baru. Keadaan ini membuatnya mencapai puncaknya pada masa Raja Amori yang terkenal ialah Hammurabi(1728-1686 SM). Hammurabi memainkan peranan penting dengan berhasil menyatukan seluruh kawasan Mesopotamia,baik dengan cara politis-diplomatis maupun dengan cara ekspansif-militer.[5] Hammurabi adalah Babilonia, di mana peradaban Sumeria telah benar-benar diserap oleh Semit dan sekarang berkembang di bawah dominasi politik mereka, menyelesaikan bagian yang paling penting dari survei ini dari latar belakang holistical ke Mesopotamia sosial dan kehidupan budaya.[6]

Selanjutnya Babylonia mengalami periode akhir yang diteruskan oleh bangsa Kaldan,Bangsa Kaldan bermigrasi dari jazirah Arab pada pertengahan millennium ke-2 SM dan menetap dbagian utara dataran Sinear yang dikuasai oleh bangsa Assyria. Pertambahan populasi yang mentyebabkan mereka bisa untuk memberontak bangsa Assyria. Gubernur Babylon,Nabopolassar memanfaatkan kelengahan bangsa Assyria pasca kematian raja mereka Raja mereka yaitu Ashubanipal sehingga dia berhasil merebut Babylon pada tahun 622 SM. Setelah mengusir bangsa Assyria dari Sinear dan mengambil alih Mesopotamia selatan,Nabopolassar lantas beraliansi dengan bangsa Media (Iran) hingga keduanya berhasil memblokade bangsa Assyria dari utara dan selatan.Mereka mampu menjatuhkan kerajaan Asyria.

Nabopolassar mendirikan Negara baru dengan membangun kembali kota Babylon dan menjadikannya sebagai ibu kota pemerintahan. Raja Nabopolassar kemudian mengambil alih beberapa wilayah yang tunduk pada kerajaan Assyria,seperti Syria dan Palestina serta mampu menarik kedua Negara tersebut ke dalam kerajaannya. Sementara ketika sang anak dan putra mahkota,Nebukadnezar menyerang pasukan Mesir dalam pertempuran Karkemish,datang berita bahwa ayahandanya,Nabolosaar meninggal.Akhrinya,Nebukadnezar segera kembali ke Babylon untuk naik tahta pada tahun 605 SM.[7] Pada masa pemerintahan Nebukadnezar diangga periode paling gemilang dalam sejarah Irak Kuno. Salah satu sebabnya berhasil menundukkan Yerusalem yang menjadi tempat bernaungnya kerajaan yehuda memberontak,menghancurkan Haikal,serta menahan 40.00 ribu Yahudi ke Babylon dan ini merupakan tawanan Babylonia kedua,ada dua “nabi’ mereka;Yehezkiel dan Daniel. Setelah Nebukadnezar wafat tahun 562 SM,kekuasaan dilimpahkan kepada putranya,Amel Marduk. Malangnya,sang putra adalah seorang yang lemah dalam memimpin.

Penyebabnya dia memberikan kebebasan yang luas kepada bangsa Yahudi dalam beribadah. Sehingga orang-orang Yahudi memberontak dan menyingkirkannya. Perkembangan Agama Mesopotamia dan Babylonia Bangsa Sumeria Dalam perkembangannya bangsa Sumeria memberikan warisan berharga kepada umat manusia berupa inovasi yang dirancang melalui sejarah mereka. Mereka membuat simbol tulisan paku dengan cara menekan alat yang sisinya runcing atau tajam pada lempengan tanah liat basah.kemudian,lempengan tersebuta dijemur dibawah terik panas matahari hingga kering. Dari bukti-bukti yang ada,ditemukan ratusan ribu lempengan tanah liat yang menjelaskan berbagai informasi tentang politik,sastra,ekonomi,hukum hingga keyakinan mereka. Dihalaman khusus tentang tulisan paku Sumeria,membuktikan bahwa lempengan-lempengan tersebut menunjukkan bahwa bangsa Sumeria telah banyak mengenal ilmu matematika,ilmu falak,ilmu kedokteran,dan ilmu-ilmu lainnya. Perekembangan berikutnya datang dari pemantauan terhadap plane dan bintang didasarkan pada keyakinan bahwa nasib manusia berkaitan dengan planet dan bintang tersebut.

Pentingnya pengetahuan mengenai perbintanga,membuat bangsa Sumeria melakukan pemantauan secara akurat dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang semesta dan segala hal yang berkaitan tentangnya. Dari proses itulah muncullah pembahasan mengenai Astrologi yang kelak membuat manusia lebih tersesat lagi dari jalan yang lurus dalam peradaban lain. Perkembangan tulisan paku dalam berbagai bidang yang mulanya ditandai dengan gambar-gambar,kemudian berkembang menjadi simbolik dan akhirnya berkembang menjadi irama suara yang semua jenisnya dapat diketahui melalui tulisan paku.

2.Bangsa Akkadia 
Perkembangan bangsa Akkadia banyak mengadopsi beberapa unsur dari peradaban Sumeria diantarannya penghitungan kalender tahunan yang berdasarkan bulan,hitungan satuan bilangan bulan,hitungan satuan bilangan hingga 60,timbangan jarak,system pemerintahan,pembukuan,penghitungan,dan pengorganisasian tentara.Orang-orang Akkadia mengadopsi dan mengembangkan tradisi seni pahat dan penggalian terowongan. Bahkan orang –orang Akkadia melampau pencapaian bangsa Sumeria dengan membuat alat-alat dari bahan tembaga dan merakit perang. Kebiasaan tradisi oral(percakapan turun temurun) saja dapat dikembangkan dengan arti pentingnya aksara untuk menulis bahasa mereka sehingga mereka terbiasa dengan kebudayaan tulis menulis. Bangsa Akkadia memiliki keahlian militer yang mampu menguasai wilayah utara,selatan,hingga ke laut tengah dan Iran dari sisi selatan. Jika mereka mengalami kelemahan,mereka akan memerangi penduduk gununung Judiy dan menguasai Negara penduduk tersebut.

3.Bangsa Assyria 
Pada Perkembangannya Bangsa Assyria memiliki kekuatan militer yang tak tertandingi oleh sebagian besar wilayah Timur Tengah Kuno. Bangsa Assyria pandai membuat kendaraan,tank,dan berbagai alat pendobrak. Pada masa pemerintahan Asyurbanipal yang terkemuka,dia berjasa menumpulkan buku-buku kuno dari berbagai ilmu disiplin yang sangat berharga diperpustakaannya di Ninawa. Dia mengirim sejumlah penulis dan ahli naskah ke berbagai ibu kota guna mengumpulkan tulisan pada clay tablet”lempengan tanah liat” untuk disalin dan dimasukkan ke dalam perpustakaan. Ribuan diantaranya masih tersimpan dimuseum London.

4. Bangsa Babylonia 
Bangsa Babylonia mengalami perkembangan yang signifikan di era Hammurabi,dia memiliki perhatian yang besar untuk mendirikan kuil-kuil untuktempat penyembahan,membuat undang-undang yang mengatur kehidupan rakyat kerajaannya yang dikenal dengan codex Hammurabi/undang-undang Hammurabi. Para ahli undang-undang Hammurabi telah membuat sebanyak 285 materi undang-undang yang membahas semua aspek kehidupan bangsa Amori-Bbaylonia. Undang-undang tersebut diletakkan diatas tiang batu besar berwarna hitam yang tingginya delapan kaki. Di bagian atas tiang tersebut tertulis nama Hammurabi,beserta gambar beliau yang menerima undang-undang tersebut drai dewa Marduk. Ajaran Agama Mesopotamia dan Babylonia Ajaran Agama Bangsa Sumeria Pada era millennium ke-3 SM bangsa Sumeria menciptakan gagasan-gagasan religisu dan konsep-konsep spiritual yang meninggalkan bekas dan masih terpelihara hingga sekarang,terutama melalui agama Yahudi dan Nasrani.

Gagasan dankonsep tersebut telah mempengaruhi pembentukan kondisi alam bangsa Sumeria sehingga muncullah pandangan syirik melalui visualisasi Dewa Langit yaitu Ani,atau Visualisasi Dewa Air dan Bumi yaitu Enki,atau visualisasi Dewa Sumeria itu sendiri yaitu Enlil[8]. Salah satu kepercayaan agama bangsa Sumeria adalah kehidupan di bumi adalah hakiki,tidak ada kesenangan selain dibumi. Sementara kehidupan kedua mirip dengan kematian sekalipun bukan kematian yang sebenarnya. Kehidupan tersebut adalah tempat kembali setiap manusia,tidak ada perbedaan antara yang baik dan yang jahat siapapun dapat mengelak hal itu,kecuali Dewa. Dewa tertinggi dalam jajaran dewa-dewa Sumeria,baik tentang ritual,legenda,dan ibadah adalah dewa udara,”Enlil”. Dalam literature paling kuno,Enlil dikenal sebagai”Bapak Moyang para Dewa”,”Raja langit dan Bumi”,”serta Raja Seluruh Bumi”.Para raja dan penguasa mengaggap bahwa Enlillah yang memberikan mereka kekuasaan di negerinya. Dialah yang membuat Negara makmur. Berkat Enlil pula,mereka dapat menguasai seantero negeri. Enlil juga yang menunjuk dan memberikan tongkat kekuasaan kepada Raja yang maenurutnya layak. Ajaran Agama Bangsa Akkadia Pada masa Akkadia,para penguasa menunjukkan kekuasaan mereka. Derajat mereka pun kian tinggi.Derajat mereka pun kian tinggi. Sementara itu,pengaruh para pendeta agama menjadi semakin kecil.

Di sisi lain,jangkauan dimensi politik Akkadia semakin luas,jauh lebih luas dari pendahulunya:Sumeria. Raja-raja Sumeria hanya menjadi penguasa kota-kota kecil,sementara penguasa Akkadia menguasai imperium luas.[9] Ahli-ahli sejarah mengisahkan tentang banyak kezhaliman yang terjadi pada masa Akkadia. Hal ini karena mereka terlalu mengagunkan dan menyembah para penguasa. Sang penguasa sendiri pun merasa terlalu melebi-lebihkan kekuasaan mereka untuk mengkuatkan kekuasaan mereka. Bisa dikatakan,para penguasa Irak kuno terkadang menagnggap diri mereka Tuhan,seperti dilakukan Fir’aun di Mesir. Ajaran Agama Bangsa Assyria Rasa keagamaan bangsa Assyria tidak mengakar kuat dalam diri mereka. Karenanya,bangsa Assyria mengadopsi ibadah,ritual,dan dewa-dewa bangsa tetangga,seperti Sumeria,Akkadia,Babylonia,dan Arami.

Namun,diantara semua bangsa tersebut,mereka unggul di bidang pembangunan kuil dan menara-menara yang menjulang tinggi. Selain itu, mereka tetap menyembah dewa mereka Ashur ysng dilambangkan dengan bulatan matahari bersayap. Lambang tersebut awalnya merupakan simbol asli bangsa Mesir,tetapi kemudian diadopsi oleh bangsa Hittles lalu diambil bangsa Assyria. Menurut mereka Dewa Ashur serupa dengan Dewa Marduk dan Dewa Enlil bangsa Sumeria. Dewa Marduk menggantikan posisi kedua dewa tadi sehingga menjadi Dewa utama dan Dewa bangsa negeri tiu. Di mata bangsa Assyria,Marduk adalah Dewa yang iktu bersama-sama raja mereka dalam pertempuran sengit melawan musuh-musuh Negara. Ia memanah para musuh dan membuat mereka luluh lantak sehingga menciptakan kemenangan bagi Assyria. Pada saat itu,menurut orang Babylonia,Dewa Astarte adalah Dewi Cinta,Kesuburan,dan Kindahan.

Sementara Dewa Napo adalah penulis para dewa,sedangkan Dewa Adad adalah Dewa Badai,Guntur,dan Hujan. Ajaran Agama Bangsa Babylonia Bangsa Babylonia atau yang disebut Amori menjalankan kepercayaan agama mereka menyerupai bangsa Sumeria. Mereka menyembah dewa –dewa Sumeria dan menjalankan ritual-ritual keagamaan Sumeria. Masyarakat Amori juga membangun kuil-kuil menyerupai Ziggurat yang sebelumnya banyak didirikan di koat-koat Sumeria. Mereka Juga tidak meninggalkan,Marduk,Dewa Matahari yang dianggap sebagai Dewa terbesar. Dengan mengambil tempat teristimewa diantara seluruh dewa Sumeria,bangsa Amori membangun kuil besar di tengah-tengah kota Babylon untuk sang dewa. Di tengah kuil tersebut,dipancang sebuah tugu raksasa yang memuat undang-undang Hammurabi yang terkenal itu. Kuil tersebut juga dipersembahkan sebagai tempat bagi Dewa Enlil. Praktek Keagamaan Agama Mesopotamia dan Babylonia Praktek Keagamaan Bangsa Sumeria Bangsa Sumeria melakukan ritual penyembahan di Zagoa,yaitu kuil yang dibangun diatas bukit buatan di pusat kota berbentuk menara megah yang terdiri dari beberapa tingkat yang bagian luarnya dikelilingi jalan setapak menanjak dan melingkar hingga sampai ke altar yang berada paling atas.

Sementara di sisi kuil terdapat rumah dewa yang didalamnya hanya diisi patung-patung dewa,rumah-rumah paranormal dan pekerja kuil,serta pusat perdagangan yang memamerkan kemegahan dan kemajuan kuil. Keyakinan beragama bangsa Sumeria masuk ke dalam paganism yang dilakukan melalui praktek-praktek seperti berikut;[10] Ritual yang dimaksudkan untuk memuliakan dan mengagungkan dewa sertamemohn belas kasih. Misalnya,mempersembahkan hadiah berupa gandum,anggur,minyak,binatang ternak dan lainnya. Ada doa-doa dan upacara suci,sebagian besar kebiasaan mereka terbentuk oleh ritual keagamaan tersebut,terutama puji-pujian kepada Dewa Enlil. Ritual negatif yang dimaksudkan untuk menangkal bahaya dan untuk melawan musuh. Misalnya,menulis mantra,jimatmelakukan praktik-prajtik magis dan ilmu sihir yang dilakukan beberapa paranormal yang mengklaim bisa mengusir roh jahat. Ritual yang bersifat penangkal yang bertujuan untuk mengetahui berbagai peristiwa untuk mengetahui berbagai peristiwa masa depansehingga ia dapat mempersiapkannya. Ritual ini dilakukan dengan berbagai cara. Ada dua cara yaitu,melalui anatomi binatang dan memantau pergerajan planet dan bintang. Bangsa Sumeria mempercayai bahwa nasib manusia ditandaidengan tanda khusus pada hati binatang. Pada saat bangsa Sumeria mempersembahkan binatang korbannya kepada dewa di kuil maka peramal mengambil hati binatang tersebut lalu memeriksanya secara cermat,baik komposisi,bentuk struktur,maupun kondisinya guna mendapatkan hasil berupa nasib yang telah gariskan takdir pada seseorang. Praktek Keagamaan Bangsa Akkadia Dalam praktek keagamaan bangsa Akkadia menganut kepercayaan yang sebelumnya dianut bangsa Sumeria. Meski demikian,terdapat pula nama dewa baru seperti Najrusu(Dewa Matahari) dan Ishtar(Dewi Venus). Dalam Relief yang ada, terlihat orang-orang Akkadia melakukan penyembahan kepada Dewa Matahari dalam kuil Spar,ada ritual orang-orang Akkadis ysng tengah menghadap pendeta,pengkultusan matahari dalam tradisi masyarakat Akkadia. Orang-orang Akkadia menyembah api,menganggapnya sebagai sumber utama kehidupan dan kebaikan.

3. Praktek Keagamaan Bangsa Assyria 
Bangsa Assyria memiliki ritual keagamaan yang hanya dilakukan oleh para pendeta yang memiliki ilmu sihir dan ilmu nujum(astrologi). Oleh sebab itu,mereka mendirikan berbagai kuil utnuk para dewa yang bisa menjaga gaya tradisional di Mesopotamia. Mereka tidak percaya kehidupan setelah kematian,perhitungan hari akhir,hukuman,dan pahala.Karenanya,perilaku hidup mereka tidak terpengaruh dengan kepercayaan tersebut. Begitu juga nilai-nilaimoral serta hubungan sosial diantara mereka,tidak berkembang berdasarkan kepercayaan tadi. Mereka mengubur orang yang telah meninggal di bawah rumah atau dibawah lantai rumah,mereka mengikuti bangsa Sumeria.[11]

4. . Praktek Keagamaan Bangsa Babylonia 
Bangsa Babylonia menjalankan ritual-ritual keagamaan serupa dengan Sumeria. Melakukan penyembahan terhadap Dewa Adad,yaitu Dewa Badai,Petir,dan Hujan,banyak tersebar di semua wilayah Asia Kecil,Lembah Mesopotamia,Syria,dan Palestina. Dalam perjanjian Lama,dewa tersebut bernama Ramon,bakan Yahweh sendiri pada mulanya adalah nama untuk dewa Badai dalam tradisi Ibrani awal. Yahweh bersama-sama dengan Adad bersekutu dalam beberapa sifat. Sementara itu Dewi Ishtar tercatat sebagai Dewi bangsa Semit yang paling terkenal. Ishtar banyak disebutkan dalam mitologi. Dia tdiak punya tandingan lainnya sepanjang generasi. Ishtar adalah Dewi Cinta,kecantikan,dan kebaikan,sekaligus sebagai Dewi perang.

Sejatinya,menurut kepercayaan Sumeria,Dewi Ishtar adalah pewaris dari Dewa Inana. Orang-orang Amori juga nebyebut Ishtar sebagai Dewi Venus,bintang yang bersinar terang di kala pagi pagi sebelum matahari terbit. Selain itu ada sebuah festival utama di Babilonia yaitu Buylshu Mishtkaru, festival untuk mengusir roh jahat. Banyak pria Babel yang menghadiri festival ini bahkan sejak usia mereka masih sangat muda. Pada Festival ini, biasanya seorang imam akan menyembelih hewan, yang biasanya seekor sapi, sebagai sebuah persembahan agar para dewa senang. Sebagai gantinya, para dewa mungkin akan memberikan izin kepada orang-orang di festival untuk mendapatkan sebuah jimat untuk masing-masing orang yang dipercaya akan melindungi mereka selama mereka hidup.[12]

III.Kesimpulan 
Agama Mesopotamia dan Babylonia mempunyai ajaran yang rata-rata memiliki kesamaan satu sama lain,kepercayaan teerhadap dewa maupun dewi menjadi landasan mereka untuk beragama,meyakini adanya kekuatan diluar dirinya yang menjaga alam semesta beserta isinya,penyembahan terhadap patung-patung dewa maupun dewi. Ritual atau praktek keagamaan mereka biasa dengan doa-doa,upacara suci,maupun hal-hal yang bersifat magis atau sihir. Ajaran dan praktek keagamaan ini menjadi pedoman untuk kelangsungan kehidupan religious mereka.

IV. Daftar Pustaka 
- Bauer,Wise,Susan,2010,”Sejarah Dunia Kuno”,PT Elex Media Komputindo,Jakarta
- Al-Maghlouth, Abdullah ,bin Sami,2010,”Atlas Agama-Agama”,Almahira,Jakarta Timur
- http://historiaenjoy09.blogspot.com/2012/01/peradaban-mesopotamia.html
- Hawkes,Jacquetta,1973,”The First Great Civilization,”
- http://sukmazaman.blogspot.com/2012/06/perkembangan-kebudayaan-budaya.html

[1] Susan Wise Bauer,Sejarah Dunia Kuno,PT Elex Media Komputindo,Jakarta;2010 hal.2
[2] Sami bin Abdullah al-Maghhlouth,Atlas Agama-agama,Almahira,Jakarta;2010,hal.373
[3] Ibid,hal. 384
[4] http://historiaenjoy09.blogspot.com/2012/01/peradaban-mesopotamia.html
[5] Ibid,hal.388
[6] Jacquetta Hawkes ,The First Great Civilization;1973,hal.81
[7] Ibid,hal.404 
[8] Sami bin Abdullah al-Maghhlouth,Atlas Agama-agama,Almahira,Jakarta;2010,hal.377 
[9] Ibid,hal.386
[10] Ibid,hal.377
[11] Ibid,hal.400
[12] http://sukmazaman.blogspot.com/2012/06/perkembangan-kebudayaan-budaya.html
Posted by Unknown

Persia Kuno

Disusun Oleh:
Muharom Syahrul Akbar dan Armanda Saputra
(MAhasiswa Perbandingan Agama UIN jakarta 2010)

BAB I 
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Iran dahulu dikenal dengan nama Persia. Penduduknya terdiri atas dua kelompok, Bangsa Media dan Bangsa Persia, yang berpindah ke Persia dari Asia Tengah lebih dari 2800 tahun lalu. Di sinilah terbentuk sebuah kerajaan besar, yaitu kerajaan Persia, yang mempunyai wilyah kekuasaan yang besar dan penduduk yang banyak serta mempunyai peradaban yang sangat maju. Di daerah kekuasaannya itu muncul suatu agama baru yang tumbuh dalam suatu kultus yang sangat sederhana sekali pada masa itu, yaitu Agama Zoroaster. 

Agama ini muncul dari seorang yang bernama Zarathustra. Agama ini mengajarkan banyak hal tentang kehidupan di dunia. Agama ini menyembah api sebagai suatu simbol kesucian dalam peribadatannya. Ketika Persia menguasai daerah-daerah yang luas, awalnya mengusir bangsa Yahudi dari palestina, tapi semenjak Koresy memerintah, bangsa Yahudi boleh kembali ke daerah daratan tempat mereka tinggal sebelumnya. Hingga pada abad ke-7 Islam datang ke Persia. Terjadi peradaban yang sangat besar sekali pada masa itu dan masa puncak kejayaan pada masa Dinasti Safawi abad ke-16. Islam Syiah sangat berpengaruh dalam kekuasaan ini. Dalam peradabannya yang sangat maju, pemakalah ingin memaparkan semua tentang ruang lingkup Agama Persia sesuai dengan tujuan pada makalah ini yang akan dibahas. 

1.2 Tujuan
• Bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengertian dasar memaparkan dan menjelaskan tentang apa itu Agama Persia Kuno, sejarah dan peradabannya, siapa yang membawanya, dan apa saja semua ritual penyembahannya, sampai eskatologi dalam agama tersebut, agama apa saja yang berhubungan dengan Persia, sampai kedatangan Islam, hingga Iran di masa kini. 
• Sebagai acuan pembaca agar dapat mengetahui lebih banyak mengenai hal tentang Agama Persia Kuno, Sejarah dan Peradaban di daerah Persia (Iran) hingga kini. 
• Sebagai pemenuhan tugas makalah yang dibutuhkan sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Agama-Agama Minor. 

1.3 Metode
Metode yang di gunakan penulis dalam mengumpulkan data penulisan makalah ini adalah metode studi pustaka dari buku referensi buku yang terkait dan data dari internet sebagai tambahannya. 

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab yang pertama yaitu pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab kedua yaitu pembahasan yang terdiri dari sejarah Persia Kuno, peradaban Persia Kuno, agama Persia Kuno, praktek keagamaannya, konsep manusianya, dan eskatologinya. Bab yang terakhir yaitu bab penutup yang berisi kesimpulan dari isi makalah ini. 

BAB II 
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Persia Awal

Iran atau Pesia adalah sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sebagai Iran sejak zaman kuno, hingga tahun 1935 Iran masih dipanggil Persia di dunia Barat. Iran dan Persia adalah dua nama yang kerap digunakan untuk menunjukkan satu wilayah. Sebenarnya, antara keduanya terdapat sedikit perbedaan. Salah satu rumpun bangsa Arya, yaitu bangsa Media, mendiami wilayah Iran bagian barat. Sementara rumpun bangsa lainnya, yaitu bangsa Persia, mendiami bagian selatan wilayah tersebut. Ras Arya merupakan salah satu ras Indo-European. Migrasi bangsa Arya ke berbagai belahan bumi seperti ke Asia kecil dan India dimulai pada 2.500 Sebelum Masehi (SM).

Peradaban di dataran tinggi Iran dimulai 600 tahun SM di mana saat itu terdapat 2 kerajaan yakni Parsa di sebelah Selatan dan Medes di Timur Laut Iran. Baik bangsa Media maupun Persia, keduanya tunduk pada kekuasaan bangsa Assyria. Namun, sejak 1000 SM, bangsa Persia berhasil menaklukkan bangsa Media bahkan menaklukkan imperium Assyria. Sejak saat itu, wilayah Iran dikenal dengan nama Persia. Iran berbatasan dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut,Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan.

1. Masa Kekaisaran Akhemeniyah (Persia Awal) dan Kekaisaran Media 

Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang didirikan oleh Cyrus Agung. Cyrus Agung juga terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Cyrus. Ia juga merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Agung dan juga Shah Iran.

Di zamannya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran Persia.) Gagasan ini kemudian memberi dampak yang besar pada peradaban-peradaban manusia setelah zamannya. Kekaisaran Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M). Pada saat masa kekuasaannya, Cambyses menaklukkan Mesir dan beberapa wilayah lainnya. Bangsa Persia mendapat dukungan dari warga taklukan berkat pemerintahan yang adil. Darius I memperluas wilayah hingga ke India dan Yunani. Ia mengatur ulang kerajaan dan menunjuk para satrap (gubernur) di setiap provinsi. Ia memungut pajak dari setiap provinsi berupa padi-padian, perak dan hasil pertanian. Selanjutnya kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana akhirnya Darius Agung (522-486 M) dinyatakan sebagai raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius I dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem jalan juga turut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan Kerajaan.

Selain itu, pen-syiling-an dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah pemerintahan Cyrus Agung dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran besar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan jajahannya. Pada tahun 334 SM, Alexander Agung, Kaisar Macedonia, Yunani, merentangkan kekuasaannya hingga mampu menaklukkan dan menguasai Imperium Persia. Alexander bahkan memerintahkan pasukannya untuk membunuh ribuan tentara Persia, dan membakar ibu kotanya: Parsepolis. Tindakan ini sengaja dia lakukan sebagai balasan atas pembakaran kota Athena yang dulu dilakukan pasukan Persia. Alexander sendiri mengikrarkan bahwa dia adalah pewaris tahta raja-raja Arkhemeniyah. Alexander pun mengikuti cara hidup, tradisi, dan budaya Persia, bahkan berusaha menciptakan kebudayaan baru yang memadukan kebudayaan Persia dan Yunani (helenistik).

Selain menaklukkan Persia dan menyemaikan Helenistik, Alexander juga menyungguhkan model pemerintahan baru ala Persia kepada Barat-Yunani, khususnya yang berkaitan dengan tata negara dan undang-undang, yang pada gilirannya menjadi asas model tata Imperium Romawi di kemudian hari. Setelah sesaat kematian Alexander pada tahun 323 SM, terjadilah perpecahan diantara para panglima militernya. Mereka pun mulai membagi wilayah kekuasaan yang telah ditaklukkan Alexander. Wilayah Persia sendiri pada akhirnya menjadi milik panglima Seleukus, salah seorang Jenderal Alexander. Sejak masa tersebut, Persia memasuki era pemerintahan Kekaisaran Seleukus yang berlangsung hingga tahun 141 SM. Dibawah kekaisaran Seleukus, Persia mengalami babak sejarah yang cemerlang. Kekaisaran ini berhasil menggabungkan Asia Kecil, Syam, Irak, dan Iran menjadi satu kesatuan wilayah. Ibukota baru pun didirikan sebagai pusat pemerintahannya, yaitu Seleukia di tigris, Irak. Dinasti ini juga mempunyai ibu kota kedua di wilayah bagian barat, yaitu Antakya yang terletak di lembah Sungai al-Ashi.

2. Masa Kekaisaran Parthia 

Kekaisaran Pathia (247-224) bermula dengan Dinasti Arsacia yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal abad ketiga Masehi dan juga Mesopotamia antara tahun 150 SM dan 224 M. Nama Arsacia dinisbahkan kepada raja pertamanya, yaitu Arsacia I.

Dinasti ini berasal dari klan Saka yang mendiami wilayah timur laut Iran. Dinasti ini telah berhasil menaklukkan kekaisaran Seleukus demi merentangkan pengaruh dan kekuasannya hingga ke seluruh wilyah Persia. Nama Arsacia kemudian dipakai sebagai gelar untuk seluruh kekaisaran Parthia, seperti gelar pada raja-raja Romawi. Kekaisaran Parthia (Arsacia) banyak terlibat serangkaian perang dengan pihak Imperium Romawi. Mereka bahkan pernah meraih kemenangan gemilang atas Romawi pada tahun 54 SM. Kemenangan ini menjadi Imperium Persia (masa kekaisaran Parthia) menjadi satu-satunya kekuatan terbesar dunia saat itu. Sekalipun rentang masa pemerintahan kekaisaran ini mencapai lima abad lebih, namun tidak meninggalkan banyak jejak peradaban bagaimana Kekaisaran Persia lainnya.

Kekaisaran Parthia hanya meninggalkan jejak seni yang sederhana. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua kelompok berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah bergerak. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain. Kekaisaran Parthia tegak selama lima abad (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania.

3. Masa Kekaisaran Sasanid 

Kekaisaran Sasanid: didirikan oleh Ardhashir I yang berkuasa pada tahun 224 M. Dinasti ini dipercayai sebagai pembangun dan penghidup kembali peradaban Persia dan Zoroaster, sekaligus berupaya membangun kembali tradisi Persia peninggalan Dinasti Arkhemeniyah. Dinasti ini justru membuka kontak dagang denga pihak musuh utama mereka, yaitu Romawi (Byzantium), juga dengan pihak Cina.

Penggalian arkeologis di Cina menemukan adanya koin-koin (mata uang) perak dan emas Sasanid yang digunakan selama beberapa abad lamanya. Ardhashir memiliki posisi yang tinggi dalam sejarah orang-orang Iran. Dia dipandang sejarah orang-orang Iran. Dia dipandang sebagai sosok yang berhasil menyatukan bangsa Iran, orang yang menghidupkan kembali ajaran Zoroaster, sekaligus sebagai pendiri Imperium Pahlavi. Ardhashir wafat pada tahun 240 M dan digantikan oleh putranya, Shapur yang kembali memerangi Imperium byzantium, dan berhasil menaklukkan kaisar Romawi, Valerian pada tahun 260 M.

Beberapa waktu kemudian, Shapur mendirikan akademi Gundishapur di Gundeshapur. Dia pun kembali membangun tata kerajaan dan Imperium Persia, seperti membangun banyak kota-kota utama, salah satunya adalah Nishapur. Pada periode berikutnya, muncul Raja Anusherwan (531-579 M) yang dikenal sangat adil dan bijak dalam memerintah. Pada awal pemerintahannya, dia telah mampu menghilangkan fitnah pengikut Mazdak dan memulihkan stabilitas situasi di Iran. Kemudian, tahta Kekaisaran Sasanid bergantian pada masa 629-632 M. Pada tahun 642 M, pasukan muslim berhasil mengalahkan bangsa Persia pada dua pertempuran: Perang Qadisiyah dan Perang Nahawan pada masa Khalifah Umar bin Khatab. Setelah itu, kaum muslim tersebar di negara Persia hingga pemerintahan Dinasti Sasanid berakhir.

Kepemimpinan Umar bin Khattab tak seorang pun yang dapat meragukannya. Seorang tokoh besar setelah Rasulullah SAW dan Abu Bakar As Siddiq. Pada masa kepemimpinannya kekuasaan islam bertambah luas. Beliau berhasil menaklukkan Persia, Mesir, Syam, Irak, Burqah, Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Jurjan, Basrah, Kufah dan Kairo. Penyerangan Islam terhadap Irak yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia telah mulai bahkan sebelum Umar bin Khattab naik jadi khalifah. Kunci kemenangan Islam terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637, terjadi di masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Menjelang tahun 641, seseluruh Irak sudah berada di bawah pengawasan Islam. Dan bukan hanya itu, pasukan Islam bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend (642), mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya Umar bin Khattab di tahun 644, sebagian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak berhenti tatkala Umar bin Khattab wafat. Di bagian timur mereka dengan cepat menaklukkan Persia dan bagian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyeberang Afrika Utara. Gambar 2 Imperium Persia pada Akhir Ekspansinya

2.2 Peradaban Persia 

Koresy memimpin pasukan penunggang kuda dan pemanah ulung. Mengambil keuntungan dari kelemahan para tetangga, ia menaklukkan sebuah kerajaan yang wilayahnya terentang dari Laut Mediterania hingga ke Afganistan. Anaknya Cambyses, menyerang Mesir. Bangsa Persia mendapat dukungan dari warga taklukan berkat pemerintahan yang adil. Darius I memperluas wilayah hingga ke India dan Yunani. Ia mengatur ulang kerajaan dan menunjuk para satrap (gubernur) di setiap provinsi. Ia memungut pajak dari setiap provinsi berupa padi-padian, perak dan hasil pertanian. Gambar 3 Peta Puncak Kerajaan Persia Dibawah Pimpinan Darius , Darius membangun banyak jalan dan kota dagang untuk menjangkau seluruh bagian dari kerajaan yang luas. Ia memajukan perdagangan dengan memperkenalkan mata uang standar. Bangsa Persia menguasai ujung barat Jalur Sutera dari Cina, dan seluruh lalu lintas perdagangan dari India ke Laut Mediterania. Kerajaan kosmopolitan yang makmur ini menjalin hubungan dengan sebagian besar peradaban kuno pada masa itu. Namun, kerajaan ini sangat bergantung pada kemampuan pemimpinnya. Akhirnya, bangsa Yunani meruntuhkan kerajaan Persia dan merebut wilayah kekuasaan Persia. Gambar 4 Materai Silinder Dengan Tulisan Kuno Cuneiform ,

2.3 Agama Persia Kuno 

Bangsa Iran sangat erat hubungannya dengan bangsa Indo-Arya, yang menyerbu anak benua Indo-Pakistan sekitar 1500 SM, dan telah menulis Weda. Mereka tinggal bersama-sama selama berabad-abad di Afghanistan, Bactria, dan Iran Utara. Pada awalnya, kepercayaan bangsa Persia kuno ini erat kaitannya dengan hijrahnya bangsa indo-Arya ke Persia, karena bangsa indo-Arya memegang kepercayaan terhadap banyak Dewa (Polytheisme). Bagi mereka, tiap-tiap dewa merupakan lambang kekuatan terhadap alam sehingga perlu disembah/ dipuja dan dihormati. Selain itu, pada saat di India kepercayaan Arya jga bercampur-baur dengan kepercayaan bangsa Dravida yaitu mempercayai pemujaan terhadap roh nenek moyang. Dewa-dewa bangsa indo-Arya yang di puja dan dihormati yaitu Armiti sebagai dewa Bumi, Mithra sebagai Dewa Matahari, Bayu sebagai Dewa Angin , Varuna sebagai Dewa Laut, Agni sebagai Dewa Api. Kemudian, sekitar tahun 660-583 SM muncullah agama Zoroaster yang didirikan oleh Zarathustra. Tetapi tahun tersebut tidak menjadi patokan pasti berdirinya agama tersebut di Persia, karena banyak literatur yg menyatakan tahun yang berbeda pula, namun kisaran yang sering di gunakan oleh para penulis berdasarkan dari bukti-bukti yang ada.

Keyakinan agama zoroaster meliputi aspek monoteisme dan paganisme sekaligus. Mulanya keyakinan Zoroaaster hanya mencakup monoteisme saja. Namun seiring perkembangannya, keyakinan agama ini jg meliputi Paganisme. Pof. Ali Abdul Wahid Wafi, seorang sejarawan muslim kontemporer, menyatakan bahwa Zarathustra menyerukan ajaran monoteisme untuk menyembah Tuhan yang satu, pencipta segala sesuatu dan segala alam, baik yang berupa esensi (ruh) maupun materi (maddah). Dia menyebut Tuhan yang satu itu dengan nama “Ahura Mazda”. Menurut penganut Zoroaster, Dzat Ahura Mazda adalah esensi murni yang suci dari segala bentuk materi, yang tak dapat dilihat oleh pandangan mata dan tidak dapat ditangkap kedzatannya oleh akal manusia.

Oleh karena itu Zoroasternisme pun membuat rumusan tentang hakikat ketuhanan Dzat Ahura Mazda dengan dua rumus penting. Rumus pertama bersifat transenden (Samawi) yang disimbolkan dengan matahari, dan rumus yang kedua bersifat imanen (Ardhi) yang disimbolkan dengan api. Keduanya adalah unsur yang memancarkan cahaya, menerangi semesta, suci, serta tidak dapat terkontaminasi oleh hal-halyang buruk dan segala bentuk kerusakan. Kepada cahayalah kehidupan semestaraya ini bergantung. Sifat inilah yang paling mendekati untuk digambarkan oleh akal manusia akan sifat pencipta. Anggapan sakral dan cara pengikut Zoroaster menyucikan api inilah yang pada akhirnya menjadikan agama tersebut bergeser dari monoteisme ke paganisme. Zoroaster pun berubah menjadi agama panteisme (hulul) dan paganisme.

Api sendiri pada akhirnya berubah dari sebatas isyarat menjadi Sang Pencipta itu sendiri, dani pun dirumuskan atasnya. Sejatinya, pada tradisi dan ajaran awal Zoroaster, tidak di kenal konsep dua Tuhan. Zoroaster hanya meyakini dua kekuatan besar dalam kehidupan yang senantiasa berlawanan atau berbenturan. Salah satunya terkumpul dalam kekuatan kebaikan, cahaya, kehidupan, kebenaran, dan kemuliaan sementara kekuatan lain terkumpul dalam kejahatan, kegelapan,kematian, dan angkara murka. Asy-Syahrastani berkata: “ sebenarnya, Zoroaster meyakini bahwa Tuhan itu satu, tunggal, tidak ada sekutu, lawan dan kawan, Pencipta cahay dan kegelapan. Namun para pengikut Zoroaster meninggalkan pandangan tersebut. Mereka meyakini bahwasannya alam raya ini tak lain merupakan jelmaan dari pergulatan abadi antara Ahura Mazda, Dewa Terang, dengan Ahriman, Dewa Kegelapan.kemenangan Ahuran Mazda dalam kehidupan adalah sesuatu yang pasti dan tak terbantahkan.” Meskipun ajaran Zarathustra mengajarkan monoteisme dengan Ahura Mazda sebagai satu-satunya dewa yang harus disembah namun keberadaan dewa-dewa lain pun tetap diakui. Dewa-dewa yang turut diakui keberadaanya ada lima yaitu :
1. Asha Vahista, dewa tata tertib dan kebenaran yang berkuasa atas api.
2. Vohu Manah, dewa yang digambarkan sebagai sapi jantan ini dikenal sebagai dewa hati nurani yang baik.
3. Keshatra Vairya, yaitu dewa yang berkuasa atas segala logam.
4. Spenta Armaity, yaitu dewa yang berkuasa atas bumi dan tanah.
5. Haurvatat dan Amertat, yaitu dewa-dewa yang berkuasa atas air dan tumbuh-tumbuhan.

2.4 Kitab Suci 

Kitab suci agama zoroaster dikenal dengan nama Avesta. Avesta berasal dari akar kata avistak, bermakna Bacaan. Ada tiga bagian di dalam kitab ini :
1. Gathas, Nyanyian” atau “ode” atau yang secara umum dan tepat dinisbahkan pada Zoroaster sendiri
2. Yashts atau himne korban yang ditujukan kepada berbagai macam dewa
3. Vendidat atau Videvdat, “aturan melawan syetan”, berupa sebuah risalah yang terutama menyangkut ketidakmurnian ibadah dan prinsip dualisme yang diperkenalkan oleh Zoroaster dan diuraikan sangat panjang dalam bidang kehidupan praktis.

2.5 Praktek Keagamaan 

Zoroaster menganjurkan pengikutnya untuk senantiasa menyalakan api suci di tungku-tungku api yang terdapat di setiap kuil peribadatan. Api tersebut harus selalu menyala dan memancarkan cahaya. Tungku api itu dijaga dan diurus oleh Magi , rohaniawan muda, juga oleh para pendeta kuil. Setiap hari, mereka selalu memasukkan kayu cendana ke dalam tungku api sebanyak lima kali, atau kayu lain yang mengeluarkan aroma wewangian khas, juga menaburkan serbuk-serbuk dan cairan wewangian sehingga udara di dalam kuil selalu terasa segar dan harum semerbak. Mereka juga merapalkan doa dan melaksanakan ritual keagamaan disekitar api tersebut.

Dalam tradisi Zoroastrianisme, ketika akan mendirikan sebuah kuil api baru, mereka diharuskan menyalakan api terlebih dahulu pada sembilan buah lilin atau obor. Nyala api di obor pertama kemudian disalurkan untuk nyala api obor kedua, dan seterusnya hingga pada obor yang ke sembilan. Pengikut Zoroaster meyakini, api yang menyala pada obor terakhir itulah yang telah sampai pada derajat kesucian api. Dan dari api kesembilan itu mereka menyalakan api pada tungku kuil baru tersebut.

2.6 Konsep Mengenai Etika Hidup

Dalam pandangannya mengenai etika hidup yang ideal, ada tiga hal utama yang ditekankan dalam Zoroastrianisme yaitu pikiran yang baik, perkataan yang baik dan perbuatan yang baik. Zoroastrianisme memberikan kebebasan bagi setiap penganutnya untuk memilih hidup yang baik atau jahat bagi dirinya sendiri. Menurut mereka dunia yang akan datang akan mengalami pembaruan. Pembaruan dunia ini tidak dapat dapat dikerjakan oleh satu orang saja tetapi membutuhkan keterlibatan banyak orang. Oleh karena itu, Zoroastrianisme sangat menekankan tanggung jawab moral dari masing-masing orang untuk melakukan kebaikan.

Dosa bagi penganut Zoroastrianisme adalah penolakan untuk bersekutu dengan aspek kebaikan dari Ahura Mazda. Mereka meyakini bahwa tidak ada yang ditakdirkan atau dikodratkan sebelumnya. Apa yang dilakukan, dikatakan dan dipikirkan selama hidup akan menentukan apa yang akan terjadi setelah meninggal. Mereka pun menolak konsep pertapaan karena mereka memahami bahwa dunia itu baik. Tidak ada ruang untuk penyangkalan diri dan bertapa karena menolak dunia berarti menolak ciptaan dan menolak ciptaan berarti menolak Sang Pencipta.

2.7 Konsep Kematian 

Agama Zoroaster meyakini bahwa tubuh manusia adalah tidak suci sehingga menurut mereka jasad manusia tidak boleh mengotori bumi dan api, atas dasar alasan tersebut jasad manusia tidak boleh di kubur atau di kremasi. Oleh sebab itu orang yang telah meninggal jenazahnya akan di bawa ke kuil Towers of Silence agar di makan oleh burung pemakan bangkai, burung Nasar. Setelah daging dimakan habis oleh burung Nasar dan tinggal tersisa tulang belulang, maka tulang-tulang tersebut akan di buang ke tengah bangunan.

2.8 Konsep Kehidupan Setelah Mati (Eskatologi) 

Para pengikut Zoroaster percaya bahwa ada suatu peperangan sorgawi yang berlangsung diantara dua kekuatan itu dan akhirnya (yakni pada akhir zaman) Ormadz-lah yang akan menang. Menurut mereka Zorostrianisme mengajar manusia untuk melayani dewa kebaikan dan mematuhi suatu hukum tertinggi mengenai tingkah laku yang mengungkapkan suatu moralitas yang lemah lembut. Para pengikut ini yakin bahwa kematian bukanlah akhir dari segala sesuatu, melainkan akan ada suatu kehidupan baru bagi orang-orang yang benar ketika Ormadz menang. Manusia diberikan kebebasan untuk memilih. Siapa yang memilih kebaikan dan kebenaran, maka dia akan menuai hasilnya di kehidupan akhirat yang abadi kelak. Adapun orang yang membela kejahatan dan kedustaan, dia pun akan mendapatkan siksa di neraka yang abadi.

3.1 Persia Terhadap Yahudi 

Orang Persia memerintah Palestina selama abad terakhir dari sejarah Perjanjian Lama. Alkitab membicarakan kurun waktu ini dalam kisah-kisah Ester, Daniel, Ezra, Nehemia, dan dalam dua ayat pada akhir kitab II Tawarikh. Bagi orang Yahudi ini merupakan periode pemugaran dan pembangunan kembali. Bagi orang Persia ini merupakan periode pengembangan kerajaan. Orang Yahudi telah dibuang ke Babilonia selama hampir 60 tahun ketika orang Persia menaklukkan negeri itu pada tahun 539 sM.

Dua tahun kemudian Koresy II, raja Persia, mengizinkan para buangan ini kembali ke tanah air mereka. Lalu ia maju terus untuk menaklukkan Mesir, suatu prestasi yang tercapai oleh putranya pada tahun 526 sM. Dengan gembira orang Yahudi menanggapi tawaran Koresy. Pada tahun dekrit itu diumumkan (538 sM), banyak orang Yahudi bersiap-siap untuk pulang. Kita harus ingat bahwa keputusan mereka untuk pulang bukanlah keputusan yang mudah. Orang-orang Yahudi yang telah mematuhi nasihat Yeremia (Yer. 29:5, dst.) telah menjadi mapan di Babel. Mereka sudah membeli rumah, menanam kebun, dan mendirikan usaha perdagangan dalam pembuangan. Lempeng-lempeng perdagangan Babel menyatakan nama orang-orang Yahudi, yang menunjukkan bahwa orang Yahudi mempunyai kedudukan yang baik di Babel pada zaman itu. "Kaum Zionis" zaman purba ini harus meninggalkan segala sesuatu yang telah mereka bangun dalam pembuangan untuk kembali ke tanah air yang miskin.

Orang-orang yang memulai perjalanan panjang yang berbahaya dari Babel ke Palestina membutuhkan kepercayaan kepada Allah, jiwa perintis, dan kehendak yang kuat untuk membangun kembali negeri mereka. Segera sesudah orang Yahudi tiba di Yerusalem, Sesbazar memberi instruksi kepada rakyatnya untuk mengikuti perintah Koresy untuk membangun kembali bait suci. Zerubabel dari keluarga Daud dan Yosua imam besar memimpin rakyat dalam mengucap syukur dan meletakkan dasar bait suci. Para imam dan orang Lewi memimpin mereka dalam puji-pujian. "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada Israel!" (Ezr. 3:11). Hanya orang-orang yang telah melihat kemegahan bait Salomo dapat membandingkannya dengan bangunan sederhana yang sedang dibangun di hadapan mata mereka. Mereka yang mengingatnya menangis, sedangkan orang-orang Yahudi yang lebih muda bersorak-sorai karena sukacita ketika menyaksikan permulaan yang baru ini. Mereka mengetahui bahwa hal ini menggenapi janji-janji Allah kepada para nabi yang didasarkan pada perjanjian-Nya dengan Abraham (Ezr. 3:12-13).

4.1 Islam di Persia 

Islam masuk ke Persia sudah sejak pada masa dinasti Bani Umayyah. Hal tersebut ditandai dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia Aghanistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek dan Kirgis di Asia Tengah. Setelah itu, di Persia muncul sebuah kerajaan besar ketika masa puncak kejayaan Kerajaan Usmani, yaitu Kerajaan Safawi. Kerajaan ini berkembang dengan cepat.

Dalam perkembangannya, kerajaan Safawi sering bentrok dengan Turki Usmani. Kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai mahzab negara. Karena itu, kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran dewasa ini. Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan Usmani. Nama Safawiyah, diambil dari nama pendirinya, Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan. Safi al-Din mnendirikan tarekat Safawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh dan memegang ajaran agama. Pada mulanya gerakan tasawuf Safawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut “ahli-ahli bidah”. Tarekat yang dipimpin Safi al-Din ini semakin penting terutama setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syria, dan Anatolia. Di negeri-negeri di luar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar “khalifah”. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama-kelamaan murid-murid tarekat Safawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi’ah. Kecendrungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M). Dinasti safawi memperluas geraknya dengan menambahkan kegiatan politik pada kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan ini menimbulkan konflik antara Juneid dengan penguasa Kara Konyulu (domba hitam), salah satu suku bangsa Turki yang berkuasa di wilayah itu. Dalam konflik tersebut Juneid kalah dan diasingkan ke suatu tempat. Di tempat baru ini ia mendapat perlindungan dari penguasa Diyar Bakr, Ak-Konyulu (domba putih), juga satu suku bangsa Turki. Ia tinggal di istana Uzun Hasan yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia. Dinasti Safavid mencapai puncak kejayaan di bawah Shah Abbas Agung (1571-1629) yang memerintah sejak 1588. Sebagai pemimpin militer yang cakap, ia berdamai dengan orang Ottoman dan menghalau orang Turki Uzbek dari timur Iran. Ia memindahkan ibukota ke Isfahan dan menjadikannya salah satu kota terindah di dunia dengan sebuah istana dan masjid yang megah. Bazar (pasar) tertutup mengelilingi lapangan utama, sementara pohon dang sungai kecil mengapit lapangan pasar itu. Terdapat juga sebuah jalan utama dengan taman di kedua sisinya. Abbas menghidupkan kembali kebudayaan Persia, memnagun hubungan yang bersahabat dengan bangsa eropa, dang menyambut baik para pengunjung asing. Pemerintahan dinasti kuat ini berlangsung selama 200 tahun. Safavid Persia terus ditekan oleh orang Ottoman dari barat dan suku-suku Turki dari timur, hingga pemerintahan Abbas I berhasil membuat perdamaian dan menciptakan pembaharuan kebudayaan di Persia. Setelah kematiannya pada tahun 1628, sejumlah penguasa yang lemah menggantikan Abbas I. Akhirnya, dinasti Safavid disingkirkan oleh para penyerbu Afgan pada tahun 1722.

4.2 Sumbangan Islam di Persia 

1. Bidang Ekonomi Stabilitas politik Kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah memacu perkembangan perekonomian Safawi, lebih-lebih setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan dan Pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan dikuasainya bandar ini maka salah satu jalur dagang laut antara Timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis sepenuhnya menjadi milik kerajaan Safawi. Disamping faktor perdagangan, kerajaan Safawi juga mengalami kemajuan di sektor pertanian terutama di daerah Bulan Sabit Subur (Fortile Crescent)

2. Bidang Ilmu Pengetahuan
Ada beberapa ilmuan yang selalu hadir di majlis istana, yaitu Baha al-Din al-Syaerazi, generalis ilmu pengetahuan, Sadar al-Din al-Syaerazi, filosof, dan Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad, filosof, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah-lebah.

3. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni 

Para penguasa kerajaan ini telah berhasil menciptakan Isfahan, ibu kota kerajaan, menjadi kota yang sangat indah. Di kota tersebut berdiri bangunan-bangunan besar dan indah seperti masjid-masjid, rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa diatas Zende Rud dan istana Chihil Sutun. Kota Isfahan juga diperindah dengan taman-taman wisata yang ditata apik Di bidang seni, kemajuan nampak begitu kentara dalam gaya arsitektur bangunan-bangunannya, seperti terlihat pada masjid Shah yang dibangun pada tahun 1611 M dan masjid Shah yang dibangun pada tahun 1603 M. Unsur seni lainnya terlihat pula dalam bentuk kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian dan tenunan, mode, tembikar dan bidang seni lainnya. Seni lukis mulai dirintis sejak zaman Tahmasp I. Raja Ismail I pada tahun 1522 M membawa seorang pelukis timur ke Tabriz. Pelukis itu bernama Bizhad.

4.1 Iran Sekarang 

Wilayah Iran sekarang, yaitu:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Turkmenistan dan Azerbaijan.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan.
• Sebelah Barat berbatasan dengan Irak dan Turki.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman.
Selain itu Iran memiliki garis pantai dengan tiga laut besar: Teluk Oman, Teluk (Teluk Persia), dan Laut Kaspia. Kenampakan utama geografi negara ini adalah beberapa rangkaian pegunungan besar dan plato raksasa. Pegunungan Iran yang paling panjang, pegunungan Zagros, terlentang dari arah barat-laut menuju perbatasan dengan Armenia di selatan dan tenggara, melintasi kawasan teluk, dan berakhit di dekat Selat Hormuz yang menghubungkan teluk denga teluk Oman.

4.2 Ekonomi Minyak 

Ekonomi Iran sangat bergantung pada sumber daya alam. Sekitar 85 persen pendapatan ekspor berasal dari minyak dan gas. Iran memiliki sekitar delapan persen cadangan minyak dunia dan hampir seperlima cadangan gas alam dunia. Sebelumnya, dari tahun 1953 sampai pada tahun 1979, Iran adalah negara yang menganut sistem pemerintahan monarkhi. Pemimpin saat itu, Shah Mohammad Reza Pahlavi memperkenalkan modernisasi. Dibawah pemerintahannya, Iran mulai membangun industri pengolahan dan pengiriman minyak yang berpusat dari pelabuhan-pelabuhan besar di Teluk persia, yaitu Bandar-e’ Abbas dan Abadan. Berbagai industri seperti kimia, tekstil, mesin dan produksi semen juga dibangun. Gambar 11 Tempat Penyulingan Minyak Iran , Gambar 12 Pengarajin Karpet Iran ,

4.3 Revolusi dan Perang 

Rakyat Iran dikenal sangat kuat memegang praktek keagamaannya, Islam, dalam kehidupan sehari-hari. Pada 1979, sebuah revolusi menggulingkan Shah Mohammad Reza Pahlavi. Iran dideklarasikan sebagai Republik Islam. Hukum Islam diberlakukan dalam semua aspek kehidupan dan semua pengaruh barat dilarang. Serangan Irak pada 1980 yang memunculkan perang selama 8 tahun menyebabkian sekitar 100.000 pasukan Iran tewas. Hingga kini, negara ini kadang-kadang jatuh ke dalam konflik dengan negara tetangganya di Timur Tengah dan negara-negara Barat.

BAB III 
KESIMPULAN

Iran dan Persia adalah dua nama yang kerap digunakan untuk menunjukkan satu wilayah. Sebenarnya, antara keduanya terdapat sedikit perbedaan. Salah satu rumpun bangsa Arya, yaitu bangsa Media, mendiami wilayah Iran bagian barat. Sementara rumpun bangsa lainnya, yaitu banga Persia, mendiami bagian selatan wilayah tersebut. Di peradaban persia kuno berkembang sebuah agama yang menjadi agama resmi di wilayah tersebut yaitu Zoroaster. Agama ini merupakan sebuah agama yang mengajarkan pengikutnya untuk menyembah api. Kitab suci agama ini adalah Avesta yang mempunyai arti sendiri yaitu “bacaan”.

Wilayah Iran sekarang yang kaya akan minyak dan gas alam itu berbatasan dengan:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Turkmenistan dan Azerbaijan.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan.
• Sebelah Barat berbatasan dengan Irak dan Turki.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman.

DAFTAR PUSTAKA 

As-Sirjani, Prof. Dr. Raghib. Sumbangan peradaban Islam Pada Dunia. Jakarta: 2009. Mu’asasah Iqra. ISBN 978-979-592-555-2

eBook Tim Program BSB (Belajar Sambil Bermain). Sekilas Sejarah Dunia. Bali: 2011. Yayasan Gema Ripah.

Hinson, Dafid F. Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab diterjemahkan Pdt. M. Th. Mawene MTh.. Jakarta: 1991. PT BPK Gunung Mulia.

Kingfisher, Tim. Ensiklopedia Geografi Jilid 3. Jakarta: 2006. PT Lentera Abadi.

Kingfisher, Tim. Ensiklopedia Sejarah Dan Budaya Jilid 1. Jakarta: 2009. PT. Lentera Abadi.

Mukti Ali, H.A.. Agama-Agama Di Dunia. Yogyakarta: 1988. IAIN Sunan Kalijaga Press.

PDF. Ulfat Aziz Us-Samad. Agama Besar Dunia. Peshawar: 1975.

Sami bin Abdullah al-Maghlouth. Atlas Agama-Agama. Jakarta : 2010. Almahira.

Soi’yb, Joesoef. Agama-Agama Besar Di Dunia. Jakarta: 1996. PT. Al Husna Zikra.

Yatim, Drs. Badri, M.A.. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: 1997. PT Raja Grafindo Persada.

http://alkitab.sabda.org/resource.php?res=almanac&topic=207 diunduh pada 6 April 2013 Jam 2:23 AM

http://id.wikipedia.org/wiki/Iran diunduh pada tanggal 6 April 2013

http://pandri-16.blogspot.com/2012/02/sejarah-awal-berdiri-negara-iran.html diunduh pada tanggal 6 April 2013

http://rian.web.id/kepemimpinan_yang_teladan_umar_bin_khattab.html diunduh pada tanggal 7 April 2013

http://sejarahfitriyani.blogspot.com/2011/03/akulturasi-bangsa-arya-dengan-dravida.html diunduh pada tanggal 7 April 2013

http://www.artikata.com/arti-354998-transenden.html diunduh pada 24 Maret 2013 Jam 14:37 PM

http://zulfanafdhilla.blogspot.com/2012/12/agama-zoroastrianism-mazdayasna.html#ixzz2OMa6mXAn diunduh pada 23 Maret 2013 jam 6:58 PM
Posted by Unknown

Labels

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

- Copyright © Agama Minor -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -